Di dalam proses ini memakai dua metode yaitu sebagai berikut :
    1. Metode Pukul/Pounding
Metode pukul proses mengeluarkan ekstrak warna dilakukan dengan cara dipukul dengan telapan tangan ( di emplek-emplek ) untuk memindahkan zat warna dari sumber warna (daun kersen). Setelah dilakukan pemukulan secara merata pada seluruh permukaan daun, kain yang sudah terdapat zat warna didiamkan sebentar dan langsung di celupkan ke dalam zat fiksasi. Keunggulan metode pukul/pounding dari metode kukus yaitu area putih dari bahan tekstil yang tidak dikehendaki zat warna lebih bersih. Proses pemukulan dilakukan dengan dialasi plastik.
    2. Metode Kukus/Steam
Prinsip pewarnaan ecoprint metode ini adalah pencapan yang dilakukan secara langsung pada sumber zat warna (daun kersen) pada bahan tekstil dengan bantuan uap panas untuk mempercepat proses pewarnaannya. Dalam memperoleh warna yang sempurna dengan metode ini digunakan pula zat fiksasi berupa tawas, tunjung dan kapur untuk memunculkan warna hasil reaksi dari uap panas, zat fiksasi dan klorofil daun kersen. Metode kukus dilakukan dengan mengukus tahap 1 bahan tekstil yang terdapat daun di dalam gulungannya selama selama 30 menit kemudian dilakukan pencelupan zat fiksasi dan terakhir dilakukan pengukusan tahap 2 yang bertujuan untuk memperkuat hasil warna. Pengukusan tahap 2 dilakukan selama 30 menit.
4. Pembilasan dan Pengeringan
Setelah dilakukan pewarnaan, bahan dibilas dan di jemur dengan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Setelah bahan tekstil hasil pewarnaan kering, dilakukan penyetrikaan.
Proses pewarnaan teknik ecoprint dengan metode kukus/steam dan pukul/pounding, yang menggunakan zat fiksasi tawas, tunjung, kapur pada bahan tekstil yang berbeda, menghasilkan warna yang beragam pula. Ciri khas hasil warna dari teknik ecoprint ini adalah terlihatnya tulang daun dan hasil warna membentuk seperti daun yang digunakan sebagai sumber warna.
- Zat fiksasi tunjung menghasilkan warna yang lebih tua dan cenderung hijau ke abu-abuan daripada pewarnaan menggunakan zat fiksasi tawas dan kapur.
- Pewarnaan menggunakan zat fiksasi tawas lebih cenderung kuning keemasan dan pewarnaan dengan zat fiksasi kapur cenderung hijau kecoklatan.
Simpulan
Pewarnaan teknik ecoprint dilakukan dengan dua macam metode yaitu metode kukus/steam dan pukul/pounding. Setiap metode dalam pewarnaan teknik ecoprint akan menghasilkan karakteristik hasil warna yang berbeda.
Hasil warna dengan metode kukus/steam cenderung lebih terlihat tulang daunnya dan warna lebih muda dari pada hasil pewarnaan pada metode pukul/pounding.
Proses ekstrasi warna yang menempel pada bahan tekstil teknik pewarnaan tersebut terjadi pada saat pengukusan dan pemukulan. Pada metode kukus, proses pewarnaan akan terjadi reaksi antara klorofil daun, uap panas, dan zat fiksasi yang terserap pada bahan tekstil. Sedangkan pada metode pukul terjadi reaksi klorofil daun yang menempel pada bahan tekstil dengan cairan zat fiksasi. Dari reaksi tersebut akan dihasilkan warna yang berbeda-beda tergantung dari jenis zat fiksasi yang digunakan.
Saran