Tanaman pucuk merah memiliki nama latin Syzygium oleana. Klasifikasi Tanaman Pucuk merah menurut Helmi (2006), h.3 :
Phylum : Plantae Divisio : Tracheophyta Classis : Magnoliopsida Order : Myrtales Family : Myrtaceae Genus : Syzygium
Species : Syzygium oleana
Pucuk merah memiliki kandungan senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Ekstrak daun pucuk merah memiliki senyawa metabolit sekunder, yaitu alkaloid, triterpenoid, steroid, saponin, fenolik dan flavonoid. Kandungan yang terdapat pada daun pucuk merah (Syzyginium oleana) yaitu berupa fenolat, antioksidan, flavonoid, dan asam batulinic.
Beberapa tanaman yang mengandung senyawa flavonoid dan fenolik memiliki sifat antioksidan dan memiliki khasiat sebagai tabir surya. Antioksidan merupakakan senyawa yang berfungsi  menetralkan daun, meredam radikal bebas, dan menghambat terjadinya oksidasi pada sel sehingga mengurangi terjadinya kerusakan sel seperti penuaan dini.Â
Radikal bebas  menyerang membran dan menyebabkan kerusakan sel dan membutuhkan kekebalan tubuh untuk melawannya. Menurut Susilowati (2009) sel yang rusak yang diakibatkan oleh radikal bebas dapat menyebabkan kulit kering, kusam, kendur, dan kurangnya elastisitas kulit. Daun pucuk merah dapat menjadi sumber antioksidan alami yang dapat digunakan di kulit yang berpotensi sebagai anti-aging.
Flavonoid yaitu sebuah senyawa ang dapat digunakan sebagai antioksidan karena dapat menghambat peningkatan kadar MMP-1 (Matrix Metalloproteinase-1) sehingga akan menyebabkan peningkatan jumlah kolagen.Â
Matriks Metalloproteinase- 1 adalah mediator kunci yang mendegradasi kolagen pada kulit yang mengalami photoaging. Hambatan terhadap MMP-1 adalah salah satu cara untuk mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar uv. Flavonoid berperan menghambat dan mencegah terjadinya kerusakan kulit oleh radikal bebas yang ditimbulkan oleh paparan sinar ultraviolet pada kulit, dengan mengikat singlet oksigen dan menghambat peroksidasi lipid. Dengan terjadinya hambatan tersebut, sintesis MMP-1 akan berkurang dan proses degradasi kolagen terhambat sehingga kulit terlindungi dari proses penuaan dini akibat paparan sinar ultraviolet tersebut (Fischer, et al., 2001).
Antioksidan memiliki peranan penting bagi manusia karena dapat menghambat dan menetrasir terjadinta reaksi oksidasi yang melibatkan radikal- radikal bebas. Cara antioksidan menghambat yaitu terjadi pada saat reaksi iniasiasi atau propagaso pada reaksi oksidasi lemak atau molekul lainya di dalam tubuh dengan cara menyerap dan menetraliir radikal bebas atau mendekomposisi peroksida.
Menurut webster's New Word Dictionary, aging adalah proses menjadi tua atau menunjukan tanda-tanda menjadi tua. Pada dasarnya, aging dibedakan menjadi dua yaitu usia kronologis dan usia biologis. proses penuaan ditandai oleh menurunnya energi seluler yang mengakibatkan penurunan kemampuan sel untuk memperbaiki diri. Faktor yang mempercepat aging ada beberapa faktor, yaitu faktor lingkungan, faktor makanan, faktor psikis, dan faktor organik.
Fase aging atau penuaan terjadi 3 tahap yaitu :
- Fase subklinik