Mohon tunggu...
putribulkis
putribulkis Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Mahasiswa yang tertekan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis tradisi suku Bugis dalam pernikahan di kota Sorong Papua Barat Daya(studi tentang multikultural)

16 Desember 2024   18:43 Diperbarui: 16 Desember 2024   18:43 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

pengaruh budaya Papua: dalam resepsi, kadang-kadang terdapat penyesuaikan  dengan adat lokal Papua, seperti penggunaan  musik tradisonal Papua atau makanan khas Sorong.

pernikahan antar budaya: dalam beberapa kasus, pernikahan antara orang Bugis dan suku asli Papua melahirkan tradisi baru yang mengintegrasikan kedua budaya.

4. Tantangan pelestarian tradisi

modernisasi: seiring berkembangnya zaman, beberapa tradisi mulai tergeser oleh budaya modern. Misalnya pesta pernikahan lebih sering menggunakan konsep modern dibandingkan adat penuh.

biaya mahal: uang panaik yang tinggi kadang menjadi beban bagi keluarga, sehingga beberapa pasangan memilih cara yang lebih sederhana.

keberagaman etnis di Sorong: interaksi dengan budaya lain dapat mempengaruhi kemurnian tradisi Bugis dalam pernikahan

5. Upaya pelestarian

komunitas Bugis di kota Sorong berupaya menjaga tradisi melalui acara keluarga besar dan organisasi kebudayaan.

penggunaan identitas budaya dilakukan dengan mendokumentasikan prosesi adat, serta melibatkan generasi muda dalam setiap tahapannya.

KESIMPULAN 

Tradisi pernikahan di suku Bugis di kota Sorong Papua Barat Daya adalah bentuk adaptasi yang unik antara adat Bugis dan konteks lokal Sorong. Meski menghadapi tantangan modernisasi, komunitas bugis terus berusaha menjaga nilai-nilai budaya yang menjadi identitas mereka. Integrasi budaya dalam konteks multietnis di Sorong menciptakan  harmoni tanpa meninggalkan akar tradisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun