Mohon tunggu...
Kartika Lestari
Kartika Lestari Mohon Tunggu... Wiraswasta - rkartikalestari

Saya menulis apapun yang muncul di pikiran saya. Lengkap tentang saya di www.kartikalestari.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Cara Jepang Mencegah Banjir, Masuk Bawah Tanah Menuju Laut

19 Desember 2017   17:36 Diperbarui: 19 Februari 2018   10:58 5655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kanal bawah tanah ini dibangun oleh Jepang, karena daerah Kanto memiliki populasi sangat tinggi dengan area yang terbatas, sehingga sulit untuk membuat kanal besar di permukaan tanah, dan mereka membangun kanal bawah tanah.

Kanal bawah tanah ini mulai dibangun tahun 1992 dan selesai tahun 2006 (sekitar 14 tahun), yang merupakan pekerjaan gabungan dari 6 perusahaan dan kontraktor, dengan dana sekitar US$2,6 billions. Dan tentu saja, kanal bawah tanah ini juga ditunjang oleh kondisi sungai yang baik, di mana aliran lancar karena tidak ada sampah dengan lebar sungai normal, sehingga air dapat lancar mengalir ke lautan.

Bagaimana dengan Jakarta? Satu hal yang pasti, Jakarta tidak dapat menunggu 14 tahun. Hal yang paling realistis dan segera dibutuhkan saat ini adalah bagaimana kita dapat menyelesaikan kanal-kanal yang telah ada untuk segera terhubung ke sungai terdekat dan mengembalikan fungsi sungai sebagaimana mestinya.

Dan jika, kalau pun suatu saat, kanal bawah tanah akan dibangun pun, paling tidak poin-poin pendukungnya (sungai bersih, lebar sungai normal, kanal-kanal telah terhubung dengan baik) telah siap untuk itu.

Referensi (artikel dan gambar): http://web-japan.org/trends/11_tech-life/tec130312.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun