Kanal bawah tanah ini dibangun oleh Jepang, karena daerah Kanto memiliki populasi sangat tinggi dengan area yang terbatas, sehingga sulit untuk membuat kanal besar di permukaan tanah, dan mereka membangun kanal bawah tanah.
Kanal bawah tanah ini mulai dibangun tahun 1992 dan selesai tahun 2006 (sekitar 14 tahun), yang merupakan pekerjaan gabungan dari 6 perusahaan dan kontraktor, dengan dana sekitar US$2,6 billions. Dan tentu saja, kanal bawah tanah ini juga ditunjang oleh kondisi sungai yang baik, di mana aliran lancar karena tidak ada sampah dengan lebar sungai normal, sehingga air dapat lancar mengalir ke lautan.
Bagaimana dengan Jakarta? Satu hal yang pasti, Jakarta tidak dapat menunggu 14 tahun. Hal yang paling realistis dan segera dibutuhkan saat ini adalah bagaimana kita dapat menyelesaikan kanal-kanal yang telah ada untuk segera terhubung ke sungai terdekat dan mengembalikan fungsi sungai sebagaimana mestinya.
Dan jika, kalau pun suatu saat, kanal bawah tanah akan dibangun pun, paling tidak poin-poin pendukungnya (sungai bersih, lebar sungai normal, kanal-kanal telah terhubung dengan baik) telah siap untuk itu.
Referensi (artikel dan gambar): http://web-japan.org/trends/11_tech-life/tec130312.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H