Selain itu plastik LDPE hadir dengan berbagai kegunaan yang mana memiliki peran penting di kehidupan sehari-hari seperti: 1) wadah kemasan, yang mana dapat digunakan untuk kemasan makanan ringan, botol minuman dan sebagainya. 2) Pembungkus plastik, LDPE hadir dalam wujud beraneka macam mulai dari tas belanja hingga tas plastik serbaguna seperti ziplock. 3) Komponen plastik, selain itu LDPE juga menjadi bagian dari komponen plastic yang digunakan di berbagai produk, serti kemasan karton pada jus, susu dll. 4) Peralatan laboratorium, kegunaan yang terakhir merupakan sesuatu yang tak terduga, karena kemampuannya yang bisa mehanan suatu reaksi kimia LDPE turut serta dalam pembuatan wadah kimia seperti yang biasa kita ditemui di laboratorium yang biasa berbentuk jirigen, ember dan botol yang tersedia dalam berbagai macam ukuran.
Bukan hanya sisi positif saja yang terdapat pada plastik LDPE Low-Density Polyethylene adapun sisi negatif yang ditimbulkan. Karena komponen dari plastik LDPE tidak seluruhnya terbuat dari jenis termoplastik yang mudah didegradasi jadi ada sebagian dari LDPE yang memiliki sifat sulit terurai sehingga tidak mudah untuk didaur ulang seperti yang terdapat pada polistirena (PS) pada jenis plastik ini sulit untuk didegradasi oleh alam dan membutuhkan waktu yang cukup lama hingga ratusan tahun untuk mendegradasinya secara efesien.. LDPE juga tidak baik digunakan bagi senyawa yang mengandung berbagai gas seperti oksigen.Â
Walaupun plastik jenis ini memiliki standar food grade tetapi jika digunakan berulang kali penggunaannya dapat memicu timbulnya zat berbahaya seperti estrogenik.
Walaupun plastik jenis Low-Density Polyethylene atau biasa dikenal LPDE memiliki manfaat dan kegunaan yang cukup banyak, namun kita juga harus meminimalisasi penggunaannya karena akan berdampak pada bumi terutama lingkungan sekitar kita, apalagi penggunaan sampah plastic sendiri setiap tahunnya mengalami kenaikan yang signifikan hal tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya ledakan sampah.Â
Dan membuat lingkungan kita tercemar karena banyak sampah yang tidak dapat terurai sekalipun termakan oleh binatang akan tetap menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanannya.
Oleh karena itu kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus bertindak bijak dalam mimilih dan memilah jenis plastik yang akan kita pakai dengan cara memahami karakteristik dari masing-masing plastik yang akan kita pakai serta menghindari pemakaian plastik yang berlebihan di sisi lain kita juga perlu adanya penyuluhan guna mengurangi penumpukan sampah plastik di Indonesia dengan cara membuat selogan bertuliskan "Say no to plastic" yang nantinya disosialisasikan pada masyarakat setempat.Â
Serta kita juga bisa memanfaatkan sampah plastic dengan cara mendaur ulang kembali menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual tinggi salah satunya dengan cara membuatnya menjadi embellishment busana yang bisa menambah nilai fungsi pada plastic yang sudah tidak terpakai dan sulit untuk didegradasi. Bukan hanya itu kita juga bisa membuatnya menjadi kerajinan-kerajinan yang bisa menambah nilai keestetikan dalam rumah seperti vas bunga, rak pensil, lampu kamar dan hiasan dinding dan lain sebagainya.Â
Dengan demikian kita bisa meminimalisasi terjadinya penumpukan sampah plastik di Indonesia, yang mana Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-3 sebagai penyumbang sampah terbesar di dunia dengan total 56,3 juta kg sampah plastik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H