Mohon tunggu...
putri ayusholiha
putri ayusholiha Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswi IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Filsafat Progresivisme Dapat Mengubah Secara Cepat Praktik Pendidikan Menuju ke Arah yang Positif?

8 Mei 2020   09:10 Diperbarui: 8 Mei 2020   09:27 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. William James ( 11 Januari 1842 -26 Agustus 1910 )

William James seorang psychologist yang lahir di New York pada tanggal 11 januari 1842 dan meninggal pada tanggal 26 Agustus 1910 di Choruron, New Hemshire. James berkeyakinan bahwa otak atau pikiran , seperti juga aspek dari eksistensi oganik, harus mempunyai fungsi biologis dan nilai kelanjutan hidup. Dia menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu di pelarai sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. 1890 yang membahas dan mengembangkan ide-ide tersebut, dengan cepat menjadi ilmu klasik dalam bidang itu.

Buku karangan yang berjudul prinsiples of psycology yang terbit tahun 1890 yang membahas dan mengembangkan ide-ide tersebut, dengan cepat menjadi ilmu klasik dalam bidang itu.

B. John Dewey ( 1859-1952 )

John Dewey menyatakan bahwa yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaan akibat-akibatnya yang bermanafaat secara praktis. Teori Dewey tentang sekolah adalah " Progresivisme " yang lebih menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajaranya sendiri. Menurut Dewey peniddikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang.

C.  Hans vaihinger ( 18522-1933 )

Hans Vaihinger berpendapat bahwa tahu itu hanya mempunyai arti praktis. Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan  satu-satunya ukuran bagi berpikir ialah gunanya ( dalam bahasa Yunani ) untuk  mempengaruhi kejadian di dunia.pengertian itu  berguna. Untuk menguasai dunia, bolehlah dianggap benar, asal orang tahu saja bahwa kebenaran ini tidak lain kecuali keliruan yang berguna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun