Mohon tunggu...
Putri Ayu Lestari
Putri Ayu Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Introvert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Ekosistem yang Mendukung Pertumbuhan Usaha Mikro di Daerah Terpencil

22 Oktober 2024   13:15 Diperbarui: 22 Oktober 2024   13:34 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah pesatnya perkembangan ekonomi global, usaha mikro di daerah terpencil sering terabaikan. Padahal, usaha mikro sendiri memiliki potensi yang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antar wilayah. 

Membangun ekosistem yang mendukung usaha mikro di daerah terpencil bukanlah sekedar suatu pilihan akan tetapi menjadi suatu kebutuhan mendesak untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial antara pusat dan pinggiran. Untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha mikro di daerah terpencil, diantaranya yaitu :

Pertama, adanya akses terhadap infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan internet harus lebih ditingkatkan. Infrastruktur yang memadai akan lebih mudah untuk para pelaku mikro dalam mengakses pasar yang lebih luas, lebih gampang mendapatkan bahan baku, dan berkomunikasi dengan pelanggan serta pemasok. 

Perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan bahwa daerah terpencil tidak tertinggal dalam hal infrastruktur.

Kedua, Selain infrastruktur pendidikan dan pelatihan bagi pelaku usaha mikro juga harus menjadi prioritas. Program pelatihan yang fokus pada keterampilan manajemen, pemasaran, dan penggunaan teknologi dapat membantu pelaku usaha mikro untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka. 

Selain itu juga, pendidikan kewirausahaan di sekolah-sekolah yang ada di  daerah terpencil dapat menumbuhkan semangat untuk berwirausaha sejak dini.

 Ketiga, perlu adanya akses terhadap pembiayaan/modal yang harus diperluas. Banyak pelaku usaha mikro di daerah terpencil kesulitan mendapatkan modal usaha karena keterbatasannya akses ke lembaga keuangan yang formal/resmi. 

Adapun solusi inovatif seperti pembiayaan berbasis komunitas, koperasi, dan paltform fintech dapat menjadi alternatif untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah juga dapat memberikan insentif bagi lembaga-lembaga keuangan yang bersedia menyalurkan kredit ke daerah terpencil.

Keempat, Pentingnya membangun jaringan dan kemitraan antara pelaku usaha mikro dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya termasuk pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah. 

Jaringan ini dapat menjadi wadah untuk berbagai pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya, serta membuka peluang kolaborasi yang saling menguntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun