Mohon tunggu...
Putri Aulia L
Putri Aulia L Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya mahasiswa telkom univeristy angkatan 2022 dengan program studi ilmu komunikasi. hobi saya berenang dan rebahan sambil scroll tiktok. Saya suka mengekpresikan diri saya di tiktok dengan berfoto maupun membuat vidio, itu membuat mood saya naik selain itu menulis juga termasuk hobi saya karena dalam menulis ada ilmu yang tak akan abis dan bukti nyata sehingga mudah di ingat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia Purba

14 November 2023   22:00 Diperbarui: 14 November 2023   22:00 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LATAR BELAKANG

    Di tengah keindahan aliran sungai Bengawan Solo, tepatnya di Sangiran, Pemning, Ngandong, dan daerah sekitarnya, terhampar rahasia kuno evolusi manusia purba. Fosil-fosil yang telah diungkap di lapisan Plastosen bawah, membiaskan cahaya pada keberadaan Homo erectus, manusia purba yang menandai perjalanan panjang evolusi manusia di wilayah Nusantara.

 1. Homo erectus Palejavanicus dan Robustus: Mosaik Kehidupan Purba di Jawa Fosil Homo erectus, khususnya jenis Megantropus palejavanicus dan Homo erectus robustus, memberikan wawasan mendalam tentang keberagaman kehidupan purba di pulau Jawa. Ditemukan di Sangiran, Pemning, Ngandong, dan sepanjang Bengawan Solo, fosil-fosil ini bercerita tentang keberlanjutan evolusi manusia selama periode Plestosen bawah, sekitar 1,7 hingga 0,7 juta tahun yang lalu.

2. Eugene Dubois dan Awal Penemuan: Sejarah manusia purba di Jawa tak terlepas dari peran Eugene Dubois. Atap tengkorak laki-laki Homo erectus erectus dari Trinil pada tahun 1891, dengan volume sekitar 900 cc, memberikan fondasi untuk pemahaman kita tentang kecerdasan dan morfologi Homo erectus. 

3. Homo soloensis: Puncak Kecanggihan Homo erectus di Ngandong Menjadi bukti kemajuan Homo erectus, Homo soloensis dari Ngandong adalah penemuan paling maju. Hidup pada masa Plestosen akhir, sekitar 400.000 hingga 100.000 tahun yang lalu, Homo soloensis menciptakan jejak kebudayaan yang mengukir keberadaan mereka dalam sejarah Nusantara. 

4. Misteri di Jawa Barat: Jejak yang Belum Terungkap Meskipun belum ditemukan tengkorak manusia sejenis Homo erectus di Jawa Barat, tinggalan budaya menunjukkan bahwa manusia sejenis itu mungkin pernah hidup di sana. Keberadaan mereka di Jawa Barat menjadi misteri tersendiri yang menantang para peneliti untuk menggali lebih dalam. 

5. Transisi ke Homo Sapiens: Masa Depan Manusia di Nusantara Dengan evolusi Homo erectus yang memaparkan perjalanan manusia purba di Nusantara, kita melangkah menuju zaman Homo sapiens. Manusia modern, yang hidup sekitar 15.000 hingga 150.000 tahun yang lalu, memberikan keseimbangan baru dalam perjalanan manusia di wilayah ini.

Misteri Manusia Purba di Tanah Jawa: Jejak Megantropus palejavanicus dan Homo erectus 

       Menyusuri sungai Bengawan Solo, kita memasuki lorong waktu yang membawa kita pada penemuan fosil manusia purba yang membingkai sejarah Nusantara. Di bawah lapisan Plastosen bawah, sekitar 1,7 hingga 0,7 juta tahun yang lalu, temuan-temuan luar biasa seperti Megantropus palejavanicus dan Homo erectus robustus memberikan cerita yang belum sepenuhnya terungkap. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan evolusi manusia di Tanah Jawa, dengan fokus pada Homo erectus, fosil manusia purba yang menyimpan misteri dan keajaiban.

1. Sangiran, Peming, Ngandong: Jejak Manusia Purba yang Tersusun dalam Lapisan Plastosen Sejumlah temuan fosil di kawasan Sangiran, Peming, dan Ngandong menyajikan kisah panjang evolusi Homo erectus. Terletak di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo, situs-situs ini membuka pintu gerbang menuju masa lalu yang penuh tantangan dan adaptasi. Apa yang dapat kita pelajari dari fosil-fosil di lapisan Plastosen bawah? 

2. Homo erectus erectus: Misteri di Balik Atap Tengkorak dari Trinil (1891) Pada tahun 1891, Eugene Dubois mengguncang dunia paleontologi dengan menemukan atap tengkorak laki-laki Homo erectus erectus dari Trinil. Dengan volume sekitar 900 cc, temuan ini menjadi salah satu fosil Homo erectus yang paling banyak ditemukan dan tersebar luas. Bagaimana atap tengkorak ini merangkum kehidupan Homo erectus pada zamannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun