Mohon tunggu...
Putri Aulia Mawariana
Putri Aulia Mawariana Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUANTANSI | NIM 43223010054 - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BAUANA | PRODI S1 AKUANTASI | NIM 43223010054

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof.Dr.Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Univesitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristotles

24 Oktober 2024   23:23 Diperbarui: 24 Oktober 2024   23:23 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aristoteles menganggap pendidikan sebagai alat penting untuk membentuk kebajikan moral dan intelektual. Pendidikan tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga pembentukan karakter. Dalam konteks kepemimpinan, pendidikan yang baik membantu calon pemimpin:

- Mengembangkan Nilai-nilai Moral: Melalui pendidikan, individu belajar tentang keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab. Ini sangat penting untuk membangun pemimpin yang berintegritas.

- Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis: Pendidikan membantu individu untuk berpikir secara analitis dan kritis, yang sangat penting dalam pengambilan keputusan yang bijaksana.

2. Pengalaman Praktis

Selain pendidikan formal, pengalaman praktis juga sangat penting dalam membentuk pemimpin yang ideal. Aristoteles percaya bahwa pengalaman langsung dalam berbagai situasi dan tantangan dapat:

-Meningkatkan Kebijaksanaan (Phronesis): Pengalaman memberikan pemimpin wawasan yang lebih mendalam tentang realitas kehidupan dan tantangan yang dihadapi masyarakat. Ini membantu mereka membuat keputusan yang lebih tepat dan relevan.

- Mengembangkan Kemampuan Kepemimpinan: Pengalaman di lapangan memungkinkan individu untuk belajar dari kesalahan dan keberhasilan, membangun keterampilan interpersonal yang penting dalam memimpin orang lain.

3. Keterkaitan antara Pendidikan dan Pengalaman

Aristoteles menekankan bahwa pendidikan dan pengalaman harus berjalan beriringan. Sebuah pendidikan yang baik harus disertai dengan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dalam praktik. Misalnya:

- Program Magang dan Keterlibatan dalam Komunitas: Kesempatan untuk terlibat langsung dalam proyek sosial atau politik membantu calon pemimpin menerapkan prinsip-prinsip yang mereka pelajari dan melihat dampaknya.

- Mentorship: Pembelajaran dari pemimpin yang lebih berpengalaman juga berperan penting, di mana mereka dapat memberikan panduan dan nasihat berdasarkan pengalaman mereka.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun