"Kau kenapa, nak!"
"Aku merasa pusing"
"Bukannya ibu sudah bilang, sebelum kesekolah sarapan dulu"
Seperti suatu pergumulan antara dua perasaan yang mengkhawatrikan dirinya. Ia khawatir penyakit maag yang dideritanya 2 tahun lalu kambuh, tapi disudut lain, ia khawatir bahwa ini dampak dari pengunaan narkoba yang sudah ia gunakan, mengingat sudah 2 minggu ia menggunakan serbuk narkotika itu dia jadi perpikir bahwa mungkin itu adalh dampak pertama yang ia alami. Tetapi meskipun ia ingin menghentikan penggunaan narkoba, ia tetap tidak bisa karena ia kecanduan.
Keesokan harinya ia tidak kesekolah dengan alasan sakit. Tapi malamnya, ia masih saja pergi ketempat hiburan tanpa sepengetahuan orang tuanya. Selalu saja ia membuat alasan yang masuk akal. Ditempat hiburan ia selalu menkonsumsi narkoba. . Sebagian temannya banyak menggunakan narkoba untuk kesnangan mereka. Disana juga banyak jenis-jenis narkoba yang dikonsumsi seperti ganja, Pil, extasi dn sbg. Bhakan minuman ber-alkoholpun juga dikonsumsi.
"Ren, aku pulang dulu ya, Ren" Niskala pamit kpd Rendi salah stu rekanya yang megkonsumsi narkoba juga. Tidak tersasa sudah jam 10 malam
"Sendirian?"
"Ya, nanti kita ketemu besok lagi, ya"
"Hati-hati djalan ya"
Saat dijalan, ia tidak tahu bahwa Pak Burhan paman Aldo melihatnya dari tempathiburan itu. Sebenarnya pak Burhan sudah curiga bahwa Niskala adlah pengguna narkoba. Halini terlihat saat Niskala sudah dua kali dilihat oleh Pak Burhan dari tempat hiburan yang tidak pantas itu.
Belum lagi tingkah lakunya sekarang aneh. Secr fisik, pak Burhan selaku tetangganya itu melihat kondisinya tidak pantas dikatakan sehat, karena Niskala terlihat kurus dan sering terlihat pucat. Setelah smpai kerumah Ayah dan Ibu Niskala memarahinya, "He, Kala, Kenapa sudah jauh malam begini kamu baru pulang?" teriak ayahnya.