Contoh:
Reactive Attachment Disorder (RAD): Anak menjadi terlalu tertutup, tidak mempercayai orang lain, dan kesulitan membangun hubungan.
Disinhibited Social Engagement Disorder (DSED): Anak menjadi terlalu terbuka atau tidak membedakan antara orang asing dan orang yang dikenal.
b. Gangguan Emosi dan Perilaku
Gangguan Kecemasan: Anak atau individu mengalami ketakutan berlebih dalam situasi sosial, seperti gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder).
Gangguan Depresi: Anak sulit mengekspresikan kebahagiaan, merasa putus asa, dan kehilangan minat pada aktivitas sosial.
Oppositional Defiant Disorder (ODD): Anak sering menunjukkan perilaku membangkang, mudah marah, dan sulit bekerja sama.
c. Autism Spectrum Disorder (ASD)
Individu dengan ASD sering mengalami kesulitan dalam memahami emosi orang lain, membaca isyarat sosial, dan berkomunikasi secara efektif.
Mereka mungkin terlihat kurang tertarik pada interaksi sosial atau memiliki pola perilaku yang berulang.
d. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)