Mohon tunggu...
Putriana Nur Faizah
Putriana Nur Faizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Syarifuddin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Pedagang Lantai 2 Pasar Pasirian, Hidup Segan Mati pun Tak Mau

2 Januari 2024   09:15 Diperbarui: 3 Januari 2024   09:58 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhlis Ulfa (50) penjual di Pasar Umum Pasirian lantai 2 setia menunggu pembeli datang (Dok. pribadi)

Pasirian - Seiring perkembangan teknologi, kini sudah banyak tersedia marketplace online yang dianggap banyak memberi kemanfaatan kepada sebagian masyarakat. Sehingga perlahan pasar tradisional mulai diduakan, karena banyaknya masyarakat yang lebih memilih belanja online tanpa meluangkan banyak tenaga, cukup menggunakan ponsel saja.

Hal ini terlihat jelas dengan banyaknya informasi yang beredar terkait sepinya pasar-pasar tradisional di berbagai daerah, yang diduga penyebab utamanya adalah ketergantungan masyarakat dengan adanya marketplace online. 

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Salah satunya yang dialami oleh Pasar Umum Pasirian, Lumajang tepatnya di lantai 2. Dulu, banyak toko-toko yang menjajahkan aneka sandang yang menjadi tempat rujukan masyarakat sekitar untuk membeli kebutuhan sandangnya disini.

Namun tragisnya, kini lantai 2 Pasar Umum Pasirian hanya menyisakan sejumlah pedagang. Mereka setia menunggu pembeli dengan bertemankan barang dagangannya, meski sudah tak banyak dilirik lagi. 

Sepi pembeli,tidak ada satupun yang mendatangi Pasar Umum Pasirian lantai 2 (Dok. pribadi)
Sepi pembeli,tidak ada satupun yang mendatangi Pasar Umum Pasirian lantai 2 (Dok. pribadi)

Di antara mereka yang memilih bertahan, beralasan karena ini menjadi satu-satunya ladang rezeki yang sudah dirintis puluhan tahun lalu sejak masih muda.

Namun ketika ditanya, para pedagang tak mau mengikuti arus perkembangan teknologi, dengan mencoba berdagang melalui online juga. Mereka beralasan gaptek (gagap teknologi) dan seolah pasrah sembari menunggu pembeli datang. 

Diantaranya juga mengatakan penyebab sepinya Pasar Pasirian lantai 2 ini disebabkan banyaknya toko-toko besar yang dibangung dengan jarak tidak jauh dari tempat mereka berdagang.

Bu Sutria (57) pedagang Pasar Pasirian lantai 2, menceritakan dirinya telah berjualan kurang lebih 30 tahun sejak masih di lokasi Pasar Lama, dan tiga tahun terakhir ini mengalamai penurunan yang drastis. 

Bu Sutria (57) salah satu pedagangan pakaian jadi di Pasar Umum Pasirian, Lumajang (Dok. pribadi)
Bu Sutria (57) salah satu pedagangan pakaian jadi di Pasar Umum Pasirian, Lumajang (Dok. pribadi)

Salah satu harapan besar yang diinginkan olehnya yaitu perbaikan bangunan-bangunan pasar oleh pihak penanggung jawab Pasar Umum Pasirian. 

Dengan adanya perbaikan, besar harapan dapat mengembalikan kenyamanan pembeli saat berkunjung mengelilingi lantai 2 Pasar Pasirian yang kini sudah harus diperbaiki. Sehingga menarik pedagang-pedagang yang sudah tutup tikar kembali berdagang disana lagi.

Kondisi Pasar Umum Pasirian lantai 2 banyak mengalami kerusakan (Dok. pribadi)
Kondisi Pasar Umum Pasirian lantai 2 banyak mengalami kerusakan (Dok. pribadi)
Sedangkan menurut Mujiono (53) salah satu penjual sandal dan tas,menyebutkan penyebab lain Pasar Pasirian lantai 2 kini sudah banyak yang tutup yaitu banyaknya toko-toko besar yang berjarak dekat dengan Pasar Umum Pasirian, Lumajang.

Selain itu ia juga mengeluhkan adanya marketplace online yang menjual barang dengan harga lebih rendah (harga jual pabrik). Sedangkan untuk para pedagang sepertinya tidak bisa turut menjual barang dengan banting harga karena telah melewati 2 distributor.

Tentu saja pasti berpengaruh dengan harga dagangannya yang lebih tinggi dibanding marketplace online. Dan untuk mengikuti perkembangan zaman, ia mengakui tidak ada biaya untuk hal tersebut selain itu juga terkendala gagap teknologi (gaptek).

Mujiono (53) pedagang di Pasar Umum Pasirian lantai 2, keluhkan sepinya pembeli (Dok. pribadi)
Mujiono (53) pedagang di Pasar Umum Pasirian lantai 2, keluhkan sepinya pembeli (Dok. pribadi)
Para pedagang berharap kepada pemerintah setempat untuk segera dilakukan perbaikan pembangunan, karena banyaknya bangunan yang sudah tidak layak sehingga mengganggu kenyamanan pedagang, lebih-lebih pembeli. 

Dan dengan diperbaiki, berharap pedagang yang sudah mulai tutup tikar kembali berdagang disini lagi dan berlomba-lomba menawarkan sandang terbaik dan terbaru untuk menarik minat konsumen.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun