Mohon tunggu...
Putri Ananda
Putri Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Penerbitan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Buku yang Bermutu dan Karakter Pelajar

23 September 2021   20:56 Diperbarui: 23 September 2021   21:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku merupakan fasilitator antara si penulis dan pembaca buku. 

Buku juga merupakan tempat menuangkan ide para penulis untuk membagikan imajinasi mereka. Menurut Ensiklopedia Indonesia buku ialah alat komunikasi berjangka waktu panjang dan mungkin sarana komunikasi yang paling berpengaruh pada perkembangan kebudayaan dan peradaban umat manusia.

Buku dapat berisi hasil pemikiran dan pengalaman manusia. Dalam bidang pendidikan, buku lebih berpengaruh pada anak didik daripada sarana lainnya. Secara umum buku dibagi menjadi empat jenis menurut Surahman yaitu buku sumber, buku bacaan, buku pegangan, dan buku teks. 

Buku sumber adalah buku yang biasa dijadikan referensi untuk kajian ilmu tertentu. Buku bacaan adalah buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja, misalnya cerita, legenda, novel, dsb. 

Buku pegangan adalah buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran. Buku teks adalah buku yang disusun untuk proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan.

Terdapat empat aspek dalam buku yang bermutu: materi, penyajian, bahasa, serta desain, dan grafika. Materi yang disajikan merupakan materi yang dapat memberikan manfaat dan menciptakan wawasan yang dapat melahirkan sebuah inovasi baru yang berguna bagi pembacanya dan masyarakat sekitar. Buku bukanlah suatu hal asing khususnya saya yang memiliki posisi sebagai seorang siswa. 

Sebagai pelajar, buku yang paling sering menemani aktivitas belajar adalah buku teks dan buku sumber, sedangkan buku untuk menjadi bahan hiburan adalah buku bacaan. Berdasarkan poin tersebut, sudah digambarkan secara jelas bahwa buku memiliki peran besar dalam proses pembelajaran siswa. 

Buku membawa peran besar bagi pelajar apabila buku ditelaah dengan baik. Buku yang dikonsumsi siswa sedikit banyak akan mempengaruhi karakter atau pembawaan yang dimiliki siswa. Tentu bukan pembawaan secara keseluruhan, tetapi bagaimana sebuah buku bisa membantu siswa untuk menemukan sebuah fakta baru ataupun mengemukakan sebuah opini berdasarkan sumber jelas bukan hanya sekedar sumber dari antah berantah.

Cara yang paling ampuh untuk mencintai buku itu sendiri adalah dengan membaca buku serta memahami apa yang disampaikan penulis melalui buku itu. Entah buku yang bersifat untuk memberikan referensi lebih banyak ataupun buku yang bersifat sebagai penghiburan semata. Kita akan mengupas tentang definisi dari membaca. 

Membaca ialah sebuah proses yang dilakukan oleh para pembaca untuk mendapatkan sebuah pesan, yang akan disampaikan dari penulis dengan perantara media kata-kata. 

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa berkurangnya minat baca siswa terhadap buku karena kemajuan tekhnologi di era globalisasi ini. Ponsel pintar tersebut berhasil 100% merebut perhatian siswa untuk mengalihkan minat membaca buku menjadi minat baca media sosial. 

Akibat tak langsung dari pengaruh media sosial adalah siswa lebih malas untuk sekedar membaca satu lembar buku saja. 

Ponsel pintar juga mengajari siswa untuk mencari semua sumber belajar secara instan. Di dalam ponsel pintar tersebut terdapat aplikasi untuk mencari jawaban yang dibutuhkan siswa apabila kesulitan dalam mengerjakan sebuah soal.

 Untuk meningkatkan kecintaan siswa pada buku, saya memiliki beberapa saran yang dapat di praktikkan. Yaitu mengaktifkan kegiatan literasi menjadi hobi pelajar, dan memilih perwakilan masing-masing dari setiap sekolah untuk menjadi Duta Literasi. Yang dimaksud dengan Duta Literasi adalah siswa yang dipilih untuk menjadi seorang yang bisa menggambarkan secara representative mengenai hal-hal yang berkaitan dengan buku dan kepustakaan. Apa peran dari Duta Literasi itu sendiri? Peran dari Duta Literasi adalah memberikan pemahaman kepada teman-temannya di setiap sekolah bahwa buku bukanlah benda yang mengerikan, buku adalah teman yang menyenangkan dan buku adalah jendela dunia. Duta Literasi juga berperan untuk mengkampanyekan atau mempromosikan bahwa perpustakaan adalah tempat yang asyik dan tidak membosankan. Selain itu, Duta Literasi juga diharapkan mampu mendeskripsikan buku benda yang hebat, perpustakaan itu tempat yang keren untuk mengisi waktu luang. Selain itu, sekolah juga menyediakan siswa untuk menggunakan waktu literasi. Waktu literasi tersebut bisa dimanfaatkan dengan berbagai cara seperti mengkaji atau membedah buku,memahami sastra-sastra lama atau pun cerita yang dapat menggugah selera mereka untuk lebih tertarik pada buku. Semoga dengan perkembangan zaman semakin canggih, lembaran buku yang semakin terbuka banyak dan minat baca masyarakat Indonesia semakin meningkat.

Pada UU no 3 tahun 2017, menimbang :

a. bahwa membangun peradaban bangsa dengan pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, informasi, dan/atau hiburan melalui buku yang memuat nilai-nilai dan jati diri bangsa Indonesia merupakan upaya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. bahwa buku sebagai salah satu sarana membangun dan meningkatkan budaya literasi masyarakat Indonesia perlu mendapatkan perhatian khusus guna mendorong masyarakat bcrperan dalam tingkat global;

c. bahwa untuk menjamin tersedianya buku bermutu, murah, dan merata, diperlukan tata kelola perbukuan yang dapat dipertanggungjawabkan melalui pengaturan sistem perbukuan secara sistematis, menyeluruh, dan terpadu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun