Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia tidak hanya menyerang Kesehatan, namun juga menyerang sisi perekonomian negara.Â
UMKM sebagai sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah mengalami dampak terparah yang disebabkan oleh pandemic Covid-19.Â
Terus melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia menyebabkan pemerintah Kembali menetapkan sejumlah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Dimana dengan diberlakukanya PPKM darurat ini untuk kegiatan perdagangan dibatasi sampai pukul 20.00 WIB.Â
Adanya pemberlakuan PPKM yang telah diterapkan oleh pemerintah pusat tentunya menimbulkan permasalahan untuk para pedagang, terutama untuk masalah pendapatan mereka sehari-hari.Â
Penyebaran pandemic yang begitu pesat  di Indonesia membuat UMKM harus bertahan ditengah badai wabah yang juga menurunkan pendapatan masyarakat. Menurunya pendapatan itu juga membuat omset UMKM ikut menurun,
Pedagang makanan kaki lima di daerah Tulungagung, yang berlokasi tempatnya di pasar ngunut pada umumnya di malam hari, mulai pukul 17.00-22.00 WIB. Namun dengan adanya pemberlakuan PPKM yang telah diterapkan oleh pemerintah pusat tentunya menimbulkan permasalahan untuk para pedagang terutama masalah pendapatan sehari-hari.
Salah seorang pedagang kaki lima yang bernama Mbak Desi menuturkan bahwa dengan adanya pemberlakuan PPKM ini sangat berdampak pada penghasilanya, yang pada waktu sebelum PPKM bisa mendapat keuntungan sebesar Rp 300.000 setiap harinya setelah adanya PPKM ini penghasilanya menurun, setiap harinya Mbak Desi hanya mendapat keuntungan Rp 150.000 saja itu juga sudah termasuk modal, jadi keuntungan tidak ada otomatis untuk biaya hidup Mbak Desi sehari tidak ada pendapatan.
Keluhan lainya juga di tuturkan oleh Mbak Desi, dengan pemberlakuan PPKM membuat konsumen berkurang karena mereka takut untuk datang makan disana demi menghindari keramaian karena untuk mencegah terjadinya penularan virus covid-19 ini, kendala lainya yang diungkapkan yaitu mereka juga harus memikirkan untuk membayar sewa lapak jualan tempat mereka berjualan yang pendapatanya tidak ada sama sekali.
Agar usahanya tidak putus ditengah jalan Mbak Desi. Mensiasatinya dengan memasarkan daganganya melalui daring (online), banyak platfrom yang dapat digunakan untuk berjualan online, seperti aplikasi ojek online, marketplace, social media seperti Instagram dan facebook, dan WA.Â
Promosi melalui mdia komunikasi online membuat produk akan diketahui atau dikenal oleh banyak orang dalam waktu singkat, dengan biaya rendah (bahkan gratis).Pada penjualan atau promosi online  pembeli tidak dapat merasakan, melihat dan memegang produk secara langsung. Visual produk akan menjadi daya Tarik dan bahan pertimbangan utama Ketika hendak membeli terutama pada pembeli baru.Â
Maka Mbak Desi membuat desain kemasan dengan semenarik mungkin agar pembeli dapat jatuh cinta pada pandangan pertama pada produk yang dijualnya.Kendati  system berjualan secara daring ini tetap dipertahankan karena dinilai mampu meningkatkan laju transaksi pembelian.
Penjualan secara online dilakukan agar pengunjung tidak harus langsung berkunjung ke pasar atau outlet miliknya. Mbak Desi juga mengatakan berjualan secara online ini membantunya untuk tetap bertahan dikala kondisi seperti ini. "Kemarin kami sempat tutup selama dua minggu karena kebijakan PPKM level 4 itu pasar diliburkan , tapi kami siasati dengan memasarkan jualan ini secara online yaitu setiap pagi kami memasak dan kemudian siangnya dikirim atau diantar kerumah-rumah pembeli" ujar Mbak Desi.
Berbagai inisiatif promosi juga dilakukan oleh Mbak Desi untuk mendorong minat pelanggan seperti pada hari jumat aka nada tawaran promo  beli 1 gratis 1 harga sama isi lebih banyak selain untuk memikat minat pelanggan hal ini sama halnya dengan melaksanakan jumat berkah.Â
Mbak Desi juga menawarkan vocher setiap pembelian 10x akan mendapat gratis 1 produk Sedikit menurunkan harga jual juga akan membuat pembeli lebih mudah tertarik, sebagaimana kita tahu masa-masa PPKM seperti sekarang ini membuat orang tidak memiliki banyak uang untuk berbelanja. Walau mungkin berat untuk dilakukan tips jualan ini tetap layak dilakukan apalagi dimasa PPKM darurat ini.
Selain meningkatkan kualitas, pelayanan pun juga perlu ditingkatkan, selain mampu membuat para pembeli puas, meningkatkan pelayanan juga akan membuat para pedagang mampu mengirimkan produknya dengan lebih baik. Salah satu upaya peningkatan pelayanan ini adalah membuat pelayanan secepat mungkin, agar makanna bisa segera sampai ke pelanggan da bisa segera dinikmati, selain itu, mencoba bersikap ramah ke pelanggan agar mereka makin nyaman dan loyal kepada kita.
Upaya pemerintah dalam penanganan penyebaran virus covid-19 melalui PPKM menjadi pro dan kontra di  masyarakat umumnya, di sisi lain pemberlakuan PPKM ini untuk mengurangi penyebaran virus covid-19, namun disisi lain pemberlakuan PPKM ini juga sangat berdampak pada ekonomi mikro masyarakat terutama bagi para pedagang kaki lima.Â
Pemberlakuan PPKM ini perlu dievaluasi lagi, berbagai alternatif dapat disubstitasikan misalnya pemberlakuan jam operasional malam ditiadakan namun para pedagang tidak menyediakan makan ditempat atau hanya delivery order, semoga harapanya dengan alternatif ini permberlakuan PPKM dapat dilaksanakan namun tidak berdamoak terlalu besar pada penurunan omset pendapatan pedagang kaki lima khususnya pedagang makanan kaki lima disekitar pasar ngunut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H