Trend Strava Meningkatkan Peminat Masyarakat untuk Lari: Berikut Tips Lari untuk Pemula

Dalam beberapa bulan terakhir, aplikasi Strava menjadi sangat populer di kalangan penggemar olahraga, khususnya olahraga lari. Hal ini dikarenakan aplikasi strava dapat melacak jarak dan waktu tempuh seseorang hanya dengan memanfaatkan data GPS. Setelah itu, hasilnya dapat diposting melalui sosial media sebagai bentuk pencapaian, bahkan bersaing dalam tantangan bulanan. Akibatnya, terciptalah efek sosial yang kuat dan membuat warganet merasa termotivasi untuk mulai olahraga.

Keberadaan aplikasi Strava seolah memberikan kesegaran baru dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kebugaran. Banyak orang yang sebelumnya jarang berolahraga, kini mulai termotivasi dan rutin berlari demi menjaga kesehatan fisik. 

Akan tetapi, terlepas dari itu, banyak juga masyarakat yang mengikuti trend ini hanya untuk menghindari rasa tertinggal dari teman-teman mereka dan mulai lari tanpa persiapan apapun. Bahkan, munculah sebuah postingan  'joki strava' yang sempat viral di media sosial X yang dikenal dengan Twitter. Joki strava ini seolah menjadi peluang hangat yang bisa dimanfaatkan untuk menghantam masyarakat fomo pada saat itu. Padahal, perlu kamu ingat, meskipun olahraga lari tampak sederhana dan mudah dilakukan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama bagi para pemula.

Tips Lari untuk Pemula

Bagi pemula yang ingin memulai olahraga lari, jangan sampai kamu termakan trend sehingga melakukannya tanpa persiapan yang dapat mengakibatkan cedera. Maka dari itu, kamu bisa mengikuti beberapa tips berikut ini. 

Pakai Sepatu yang Nyaman

Lari adalah olahraga yang tidak membutuhkan alat bantuan. Artinya, kita hanya membutuhkan kaki untuk memulai olahraga ini. Akan tetapi, akan ada banyak medan yang kita lewati saat lari sehingga penting untuk menjaga kaki kita agar tidak mengalami luka atau cedera. Maka dari itu, gunakan sepatu sebelum melakukan olahraga lari. 

Untuk pemula, kamu boleh memakai sepatu apa saja, yang penting gunakanlah sepatu yang nyaman. Jika sudah mulai intens lari, investasikan uangmu untuk membeli  sepatu running yang tepat dan telah dilengkapi dengan teknologi running secara khusus. Dalam hal ini, sepatu lari yang baik dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk mencegah cedera, luka, hingga mengontrol sirkulasi udara agar tidak menimbulkan bau kaki yang disebabkan oleh keringat setelah olahraga. 

Untuk Pemula, Jangan Langsung Berlari

Bagi pemula, jangan langsung berlari apalagi dengan jarak tempuh yang sangat jauh. Hal ini juga dinyatakan oleh Yudha (Captain Free Runners Community, 11 Agustus 2024) jika bagi pemula, mulailah dengan rutinitas jalan cepat selama beberapa minggu untuk membiasakan tubuh. Misalnya, targetkan untuk berjalan cepat sekitar 25 km per minggu dan bagi dalam beberapa sesi dalam satu minggu.

Tingkatkan Intensitas Secara Bertahap 

Setelah tubuh terbiasa dengan jalan cepat, kamu bisa mulai mencoba berlari dengan jarak yang pendek terlebih dahulu. Tingkatkan intensitas dan jarak lari secara bertahap untuk menghindari cedera. Jangan lupa untuk lakukannya secara rutin sesuai jadwal yang kamu buat. 

Kamu juga perlu perhatikan postur tubuh saat berlari. Jaga agar tubuh tetap tegak, pandangan ke depan, dan rilekskan bahu. Postur yang benar akan membantu mengurangi risiko cedera dan meningkatkan efisiensi lari.

Istirahat dan Makan Makanan yang Sehat

Jangan lupa untuk memberikan waktu istirahat bagi tubuh, terutama jika kamu baru memulai. Setelah olahraga, kamu juga perlu makan makanan yang sehat agar tujuan dari olahraga itu memberikan dampak kesehatan yang maksimal. Tidak hanya sehat, kamu juga bisa menjadikan olaharga lari sebagai olahraga untuk menurunkan berat badan.