Mohon tunggu...
Putri Amalia
Putri Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin sunan kalijaga

23107030131 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Keberkahan di Hari Arafah, Mengapa Kita Harus Berpuasa?

16 Juni 2024   12:56 Diperbarui: 16 Juni 2024   13:02 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Arafah merypakan salah satu hari yang paling istimewa dala kalender islam,jatuh pada tanggal 9 dzulhijah, hari ini merupakan momen dimana jutaan umat islam yang menunaikan ibadah haji berkumpul di padang arafah untuk melaksanakan wukuf.

Bagi umat islam yang tidak berhaji, puasa di hari Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa.

mengapa kita di anjurkan untuk berpuasa?

Hukum puasa Arafah adalah dikutip dari MUI, maoritas ulama beranggapan bahwa puasa arafah hukumnya sunnah orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Akan tetapi bagi orang-orang yang mengerjakan ibadah haji puasa arafah hukumnya menjadi makruh.

Rasulullah SAW juga tidak melakukan puasa ketika hari arafah. Hal ini berdasarkan suatu riwayat dimana nabi mengkonsumsi semangkok susu yang dikirimkan kepada beliaui sementara beliau beridri ditempat wukuf. kemudian beliau meminumnya sementara orang-orang melihatnya.

Keutamaan puasa Arafah:

puasa Arafah memiliki keutamaan yang besar sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadits yang sangat populer menyatakan bahwa "puasa arafah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Nabi Muhmaad SAW bersabda:" Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."(HR.Muslim)

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim)Imam Nawawi berkata, "Adapun hukum puasa Arafah menurut Imam Syafi'i dan ulama Syafi'iyah: disunnahkan puasa Arafah bagi yang tidak berwukuf di Arafah. Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi' secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi'iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya hadits dari Ummul Fadhl."(slemankap.go.id)

Keutamaan ini menunjukan betapa besar rahmat Allah SWT, kepada hambanya yang berpuasa di hair arafah. Ini adalah kesempatan diri dari dosa-dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menyambut Iduh Adha dengan keberkahan puasa Arafah juga menjadi bagian dari rangkaian persiapan spritiual dalam menyambut idul adha, Idul Adha adalah hari raya yang dirayakan umat islam untuk memperingati kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS, dan putranya, Nabi Ismail AS. Dengan berpuasa pada hari arafah, dapat merasakan sekelumit pengorbanan dan ketakwaan yang dicontohka oleh kedua nabi tersebut.

Selain itu, puasa arafah juga merupakan bentuk ibadah yang dapat meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita, puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih diri untuk menahan hawa nafsu, meningkatkan kesabaran, dan memperbanyak amal kebaikan.

Keberkahan spiritual dan kesehatan puasa arafah tidak hanya memberikan manfaat spiritual , tetapi juga manfaat kesehatan. Menurut penelitian puasa dapat membantu menyehatkan tubuh dengan dara detosifikasi, meningkatkan fungsi metabolisme, dan menurunkan resiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.

Dalam konteks spiritual, puasa arafah adalah momentum untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah SWT,melalui ibadah ini, kita diajak untuk merenungkan diri, dan meningkatkan kualitas ibadah, dengan berpuasa, kita juga belajar untuk lebih bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.

Niat yang tulus: pastikan kitta mempunyai dan memulai dengan niat yang tulus dan ikhlas karena Allah SWT, niat dapat diucapkan dalam hati sebelum fajar.

Sahur: makan sahur sebelum fajar sangat dianjurkan untuk memberi energi sepanjang hari.

Perbanyak ibadah: selain berpuasa, perbanyaklah ibadah seperti shalat sunnah, membaca Al-qur'an , berdzikir, dan berdoa.

hari arafah adalah hari yang penuh keberkahan, sehingga memperbanyak amal ibadah akan sanagan bermanfaat.

Jaga nita dan perilaku: selama berpuasa hindarilah hal-hal yang dapat membatalkan puasa seperti marah-marah, berbohong, dan perbuatan dosa lainnya.

Puasa Arafah adalah salah satu ibadah yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Melalui puasa ini, kita dapat meraih keberkahan, pengampunan dosa, dan persiapan spiritual dalam menyambut Idul Adha. Dengan niat yang ikhlas dan komitmen yang kuat, puasa Arafah bisa menjadi momen yang sangat berarti dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun