Mohon tunggu...
Putri Amalia
Putri Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin sunan kalijaga

23107030131 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seni Berbicara Dengan Baik di Depan Umum

1 Juni 2024   00:23 Diperbarui: 1 Juni 2024   00:51 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara di depan umum merupakan keterampilan yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan,baik dalam konteks profesional maupun sosial. Meskipun banyak orang merasa gugup saat harus berbicara di depan orag banyak, dengan latihan dan teknik yang tepat, siapa pun bisa menjadi pembicara yang efektif dan memukau.

Dalam buku yang berjudul "Publik Speaking" yang disusun oleh Aristya Yogaswara & Niken Raditya Yogaswara, dalam buku nya bahwa Berbicara di depan publik adalah kebutuhan setiap manusia. Suka ataupun tidak suka cepat ataupun lambat, setiap orang akan menghadapi situasi di mana ia"di paksa" untuk berbicara di depan umum.

Lantas bagaimana kita dapat mempersiapkan diri untuk menjadi pembicara yang baik di depan umum?

1. persiapan yang matang.

                Persiapan adalah kunci sukses dalam berbicara di depan umum. Pastikan kita bisa memahami topik yang akan dibicarakan dengan baik. Buatlah kerangka atau outilen yang jelas untuk presentasi yang ingin di sampaikan dan susun alur cerita yang menarik. Latihan secara berulag-ulang juga akan membantu meningkatkan kepercayaan diri.

2.kenali audiens untuk mengetahui siapa yang akan mendengarkan kita

 adalah hal yang sanga tpenting. Dengan memahami audiens, kita bisa menyesuaikan gaya dan konten presentasi agar lebih relevan dan menarik bagi mereka.

Selera humor yang baik merupakan salah satu cara membuat auidens menyukai kita. Terkadang itu malah menyelamatkan kita dari penampilan yang buruk atau membosankan.

Larry King pernah memberikan tipsnya,"Pembicara yang baik itu memiliki selera humor. Mereka bahkan berani mengolok-mengolok diri sendiri. Sungguh, pembicara yang terbaik itu sering menceritakan pengalaman konyol mereka sendiri."

3.pengendalian suara

                Cara kita berbicara sama penting nya dengan apa yang kita katakan. Variasikan intonasi suara untuk menjaga audiens tetap tertarik. Berbicara terlalu monoton dapat membuat audiens cepat bosan. Atur volume suara agar terdengar jelas tanpa harus berteriak.

Mark Tarwin pernah berkata,"Isi pembicara yang tegas mencerminkan kejernihan pemikiran."

4. Mengatasi rasa gugup

                Rasa gugup adalah hal yang wajar dan dialami oleh banyak orang. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan bernafas dalam-dalam dan melakukan relaksasi sebelum mulai berbicara. Fokuslah pada pesan yang ingin di sampaikan, bukan pada perasaan takut. Dengan latihan rutin, rasa gugup akan berkurang seiring waktu.

"Hanya ada dua jenis pembicara di dunia ini: pembicara yang gugup dan pembicara yang pandai berpura-pura."(Mark Tarwin)

Dalam buku yang berjudul Publik Speaking juga terdapat Prctice Make Perfect!

"yang anda butuhkan bukanlah keberanian,melainkan kendali saraf dan kepala dingin, dan ini hanya bisa didapatkan dari berlatih, berlatih, dan berlatih."(Dale Carnegie)

Pakar pengembangan diri Public speaking, Dale Carnegie, menulis dalam bukunya yang laris, Public Speaking for success, bahwa untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian berbicara didepan umum, kita harus berlatih, berlatih dan berlatih.

Rahasia dari kemahiran adalah kebiasaan yang berulang, repitisi Aristoteles, seorang filsuf ternama, pernah berkata,"kita adalah apa-apa yang berulang-ulang kita lakukan. Sukses bukanlah tindakan, tetapi adalah sebuah kebiasaan."

5. mengutamakan Empati dan keterampilan.

                Di masa depan, kemampuan untuk berempati dan terhubung dengan audiens akan menjadi lebih penting darpada sebelumnya. Dengan semakin beragamnya audiens, pembicara harus mampu menyesuaikan pesan mereka adar sesuai dengan kebutuhan dan harapan yang berbeda-beda. Mengembangkan kemampuan mendengarkan perspektif orang lain akan menjadi pembicara yang lebih efektif.

Empati berarti bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Bill Bullard, seorang politikus asal Amerika Serikat, mengatakan,"Bentuk tertinggi dari pengetahuan adalah empati."

6. Menjaga etika dan kejujuran

                Dalam era informasi yang mudah diakses, mejaga etika dan kejujuran dalam berbicara di depan umum adalah hal yang mutlak. Informasi yang di sampaikan harus selalu akurat dan dapat di percaya. Di masa depan, dimana misi informasi dapat dengan mudah menyebar, pembicaraan yang berkomitmen pada integrasi dan transparansi akan mendapatkan kepercayaan dan penghormatan dan audiens.

7. evaluasi dan peningkatan setelah presentasi selesai,

                Mintalah feedback dari auidens atau rekan kerja. Evaluasi diri kita secara objektif dan catat apa yang bisa di perbaiki. Setiap kesempatan bebricara di depan umum adalah peluang untuk belajar dan berkembang.

Larry king berkata," Anda tidak bisa berbicara dengan suka-suka kepada orang-orang jika mereka berpikir anda tidak akan tertarik dengan apa yang mereka katakan atau anda tidak menaruh respek kepada mereka."

dok.pribadi
dok.pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun