Mark Tarwin pernah berkata,"Isi pembicara yang tegas mencerminkan kejernihan pemikiran."
4. Mengatasi rasa gugup
        Rasa gugup adalah hal yang wajar dan dialami oleh banyak orang. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan bernafas dalam-dalam dan melakukan relaksasi sebelum mulai berbicara. Fokuslah pada pesan yang ingin di sampaikan, bukan pada perasaan takut. Dengan latihan rutin, rasa gugup akan berkurang seiring waktu.
"Hanya ada dua jenis pembicara di dunia ini: pembicara yang gugup dan pembicara yang pandai berpura-pura."(Mark Tarwin)
Dalam buku yang berjudul Publik Speaking juga terdapat Prctice Make Perfect!
"yang anda butuhkan bukanlah keberanian,melainkan kendali saraf dan kepala dingin, dan ini hanya bisa didapatkan dari berlatih, berlatih, dan berlatih."(Dale Carnegie)
Pakar pengembangan diri Public speaking, Dale Carnegie, menulis dalam bukunya yang laris, Public Speaking for success, bahwa untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian berbicara didepan umum, kita harus berlatih, berlatih dan berlatih.
Rahasia dari kemahiran adalah kebiasaan yang berulang, repitisi Aristoteles, seorang filsuf ternama, pernah berkata,"kita adalah apa-apa yang berulang-ulang kita lakukan. Sukses bukanlah tindakan, tetapi adalah sebuah kebiasaan."
5. mengutamakan Empati dan keterampilan.
        Di masa depan, kemampuan untuk berempati dan terhubung dengan audiens akan menjadi lebih penting darpada sebelumnya. Dengan semakin beragamnya audiens, pembicara harus mampu menyesuaikan pesan mereka adar sesuai dengan kebutuhan dan harapan yang berbeda-beda. Mengembangkan kemampuan mendengarkan perspektif orang lain akan menjadi pembicara yang lebih efektif.
Empati berarti bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Bill Bullard, seorang politikus asal Amerika Serikat, mengatakan,"Bentuk tertinggi dari pengetahuan adalah empati."