Ketika ada costumer yang komen terhadap produk nya, Kak Aksa menjawab"Itungan nya itu tidak rugo, ketika ada yang komen maka kami akan memperbaiki produk kami, karena gak semua produk seseorang itu sama."ucapnya
Bahkan terkait Kak Aksa kenapa berjualan di Alun-Alun Kidul salah satunya tak heran Alun-Alun kidul adalah tempat yang ramai dan setiap paginya sering banyak pengunjung untuk jogging."Kenapa saya jualan di sini, karena melihat situasi dan kondisi nya dulu, berhubung ada acara dan setiap minggu pagi selalu ada yang jogging"ujarnya.
Terlebih beliau juga sering mendapatkan costumer dari berbagai daerah atau negara, "Waktu itu saya jualan disanata darma dan ada bule yang beli dan dia bilang (b.indo)"wah enak". Dan itu salah satu momen terkesan yang di abadikan oleh produk Mochi Kak Aksa.
Lain lagi dengan Bu Siti, penjual cilok, tinggal di daerah jepara,yang sudah jualan cilok selama 25 thn. Â Menceritakan sedikti pengalaman nya. "ini warisan suami ku dulu, suamiku sudah meninggal", ucapnya yang menjadi inspirasi cilok ini buat ibuk nya. Yang di bantu oleh anak nya dengan berjualan rolling atau bergantian di berbagai tempat. Wanita tangguh yang menjadi tulang punggung keluarga, banyak tantangan yang di hadapinya namun beliau tak menjadikan tantangan itu sebagai beban dan penghalang beliau untuk berjualan, supaya bisa menafkahi anak nya yang duduk di bangku kuliah.
Keberagaman dagangan dan cerita para pedagang inilah yang membuat Alun-Alun kidul selalu hidup dan menarik. Suasana pagi,siang,malam yang meriah, aroma makanan yang menggoda, serta cerita-cerita penuh semangat dari para pedagang menjadi magnet yang tak pernah gagal menarik pengunjung untuk datang dan merasakan sendiri keajaiban tempat ini.
Alun-Alun Kidul Yogyakarta bukan hanya tempat yang hidup di malam hari, tetapi juga menawarkan berbagai kegiatan dan keindahan di pagi dan siang hari. Dari suasana damai di pagi hari,aktivitas kebugaran, hingga mitos menarik dan wisata kuliner di siang hari, tempat ini menyimpan pesona yang patut di eksplorasi kapan saja. Tidak hanya itu, tetapi juga menyimoan cerita dan tradisi yang kaya akan nilai budaya, serta cerita inspiratif dari para pedagang lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H