Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat video berikut ini:
Ciri-ciri Perkembangan Sosial-Emosional Menurut Erikson:
- Perkembangan manusia terjadi sepanjang hidup dan dibagi menjadi delapan tahapan.
- Setiap tahapan melibatkan konflik atau krisis yang harus diselesaikan untuk mencapai perkembangan yan
- g sehat.
- Penyelesaian krisis di satu tahapan mempengaruhi tahapan selanjutnya.
- Perkembangan sosial dan emosional saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain.
- Lingkungan sosial dan budaya memainkan peran penting dalam perkembangan individu.
Pandangan Erikson terhadap Perkembangan Sosial-Emosional Anak Usia Dini:
Erikson menekankan pentingnya pengalaman awal dalam membentuk kepercayaan, otonomi, dan inisiatif anak-anak. Tahapan perkembangan awal, seperti tahap kepercayaan vs ketidakpercayaan, otonomi vs rasa malu dan ragu, serta inisiatif vs rasa bersalah, sangat penting untuk perkembangan sosial-emosional anak usia dini.
Erikson berpendapat bahwa anak-anak membutuhkan lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, dan mendorong kemandirian untuk mengembangkan kepercayaan, otonomi, dan inisiatif yang sehat. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, anak-anak dapat mengembangkan ketidakpercayaan, rasa malu, dan rasa bersalah yang dapat menghambat perkembangan sosial-emosional mereka di masa depan.
Sumber: Erikson, E. H. (1963). Childhood and Society. New York: W. W. Norton & Company.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H