Mohon tunggu...
Putri Aliya
Putri Aliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Padang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pendidikan Non Formal dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial

28 Oktober 2024   09:36 Diperbarui: 28 Oktober 2024   09:37 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ABSTRACT

The background to the implementation of non-formal education is as an enhancement to informal education, a complement to formal education. Non-formal education has become an important strategy in increasing people's awareness and abilities. Non-formal education is an educational path outside formal education that can be implemented in a structured and tiered manner. There are many programs in non-formal education, one of which is life skills or skills. Social skills are a tool that consists of the ability to interact, communicate verbally and non-verbally. Social skills are the basis for a person to be able to relate to other people. Social skills make people more courageous in speaking up, expressing any feelings or problems they face. Social skills in non-formal education are very important because they can build cooperation and collaboration, develop empathy and tolerance, improve communication skills, shape character and personality, encourage active participation and improve life skills. 

Keywords: Non-Formal Education and Social Skills

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. 

Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta lembaga sejenis. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain.

Keterampilan sosial merupakan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam satu konteks sosial dengan suatu cara yang spesifik yang secara sosial dapat diterima atau dinilai dan menguntungkan orang lain. Keterampilan sosial sebagai kemampuan yang kompleks untuk menunjukkan perilaku yang baik dinilai secara positif atau negatif oleh lingkungan, dan jika perilaku itu tidak baik akan diberikan punishment oleh lingkungan. Keterampilan sosial itu memuat aspek-aspek keterampilan untuk hidup dan bekerja sama; keterampilan untuk mengontrol diri dan orang lain; keterampilan untuk saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya; saling bertukar pikiran dan pengalaman sehingga tercipta suasana yang menyenangkan bagi setiap anggota dari kelompok tersebut.

Keterampilan sosial pada pendidikan non formal sangat penting karena dapat membangun kerja sama dan kolaborasi, pengembangan empati dan toleransi, meningkatkan kemampuan komunikasi, membentuk karakter dan kepribadian, mendorong partisipasi aktif dan dapat meningkatkan keterampilan hidup. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui peran penting pendidikan non formal dalam meningkatkan keterampilan sosial.

METODE

Pendekatan penelitian pada yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2002). Dalam penelitian kualitatif perlu menekankan pada pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata.

PEMBAHASAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun