Mohon tunggu...
putriaisyahmuhaymin
putriaisyahmuhaymin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UPI Kampus Cibiru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kesetaraan Gender: Bukan Hanya Isu Perempuan, Tapi Tanggung Jawab Bersama

20 Desember 2024   12:50 Diperbarui: 20 Desember 2024   13:04 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kesetaraan Gender (sumber Kompas.com)

Kesetaraan gender adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh semua orang. Namun, sering kali orang berpikir bahwa ini hanya urusan perempuan. Padahal, kesetaraan gender adalah tentang bagaimana semua orang, baik laki-laki, perempuan, maupun yang lain, bisa mendapatkan hak dan kesempatan yang sama tanpa dibatasi oleh stereotip.

Pendidikan memiliki peran penting untuk mengubah pola pikir masyarakat tentang gender. Jika sejak kecil anak-anak diajarkan untuk menghargai kesetaraan, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lebih terbuka dan menghormati perbedaan. 

Kesetaraan gender sebenarnya membawa manfaat besar untuk semua orang. Contohnya, negara yang mendukung kesetaraan gender cenderung lebih maju, damai, dan masyarakatnya lebih bahagia. Karena itu, masalah ini harus dilihat sebagai tanggung jawab bersama, bukan hanya perjuangan satu kelompok saja.

Isu ini penting dalam masyarakat modern, termasuk dampaknya pada pembangunan sosial, ekonomi, dan politik:

  • Sosial: Jika semua orang diperlakukan setara, masyarakat jadi lebih adil dan harmonis. Tidak ada diskriminasi berarti semua bisa hidup lebih nyaman dan saling menghargai
  • Ekonomi: Jika perempuan dan laki-laki punya kesempatan yang sama, produktivitas meningkat. Lebih banyak orang bekerja dan berkontribusi, sehingga ekonomi negara jadi lebih kuat.
  • Politik : Di politik, keterlibatan perempuan dan laki-laki secara seimbang menghasilkan kebijakan yang lebih merata dan sesuai kebutuhan semua pihak, tidak berat sebelah.

Jadi, kesetaraan gender itu dasar untuk  menciptakan masyarakat modern yang maju dan berkelanjutan.Kesetaraan gender mencakup semua gender, bukan hanya perempuan. Ini soal memberikan hak dan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan. Semua diuntungkan,laki-laki bebas dari tekanan stereotip, perempuan punya ruang yang setara. Intinya, tentang menciptakan masyarakat yang adil dan seimbang untuk semua.

Contoh bagaimana steretoip gender merugikan baik laki-laki maupun perempuan

  • Perempuan: Sering dianggap lemah atau hanya cocok  untuk urusan rumah tangga, jadi sulit mendapat peluang di bidang "laki-laki" seperti Teknik atau kepemimpinan.
  • Laki-laki: Dianggap harus selalu kuat dan jadi pencari nafkah utama, sehingga sering merasa tertekan dan menahan emosi, yang berdampak pada Kesehatan mental.

Manfaat Kesetaraan Gender untuk Semua

Kesetaraan gender berhubungan langsung dengan pertumbuhan ekonomi. Ketika perempuan mendapat kesempatan yang sama dalam Pendidikan dan pekerjaan, mereka dapat berkontribusi lebih besar, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat ekonomi. Negara yang lebih setara gender cenderung memiliki ekonomi yang lebih berkembang dan stabil.

Pembagian peran yang adil anatara laki-laki dan perempuan meningkatkan kualitas hidup. Ketika tugas rumah tangga dan pengasuhan anak dibagi merata, semua anggota keluarga bisa lebih seimbang dalam waktu untuk bekerja, belajar, dan bersosialisasi, yang pada akhirnya mengurangi stres dan memperbaiki kesejahteraan sosial dan emosional.

Pendidikan dan pengasuhan bebas bias gender penting agar anak-anak bisa berkembang tanpa terbatas stereotip. Ini membantu mereka mengeksplorasi minat dan bakat dengan bebas, sehingga tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri dan siap menghadapi dunia tanpa Batasan gender. 

Tantangan yang Masih Ada

Hambatan budaya seperti norma tradisional yang membatasi peran gender, serta hambatan structural seperti ketidaksetaraan kesempatan di tempat kerja, masih menghalangi tercapainya kesetaraan gender. Norma yang membatasi  peran perempuan dan laki-laki serta kesenjangan kebijakan seperti gaji dan cuti orangtua menjadi tantangan besar dalam mewujudkan kesetaraan.

Contoh Kasus di Indonesia, banyak perempuan terbatas untuk berkembang di dunia keja karena stereotip gender, seperti di bidang teknologi yang didominasi laki-laki. Kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual juga menjadi masalah besar.

Langkah Menuju Dunia yang Setara

Pendidikan penting untuk mengubah pola pikir masyarakat tentang kesetaraan gender. Dengan mengajarkan nilai-nilai kesetaraan sejak dini, kita bisa mengurangi stereotip dan membantu generasi muda memahami bahwa semua gender punya potensi yang sama, yang pada akhirnya mendorong masyarakat yang lebih setara.

Setiap orang bisa berkontribusi dalam menciptakan kesetaraan gender dengan mengubah sikap dan mendukung satu sama lain, misalnya dengan manghapus stereotip gender di lingkungan sekitar. Di tingkat komunitas, kita bisa menyebarkan kesadaran dan mendukung kebijakan yang inklusif. Dengan Langkah kecil ini, kita bisa menciptakan perubahan yang lebih besar.


Permasalahan kesetaraan gender sejalan dengan nilai Pancasila kedua, "kemanusiaan yang Adil dan Beradab," yang menuntut kita untuk menghargai hak dan martabat setiap individu tanpa diskriminasi gender, Ini mendorong terciptanya masyarakat yang lebih adil dan inklusif bagi semua.

Kesetaraan gender bukan hanya bertanggung jawab satu pihak, tapi perlu dukungan dari semua orang.

 Mari Bersama-sama menghapus stereotip dan diskriminasi gender di sekitar kita, mulai dari sikap sehari-hari hingga mendukung kebijakan yang adil. Dengan bergerak Bersama, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih setara, adil, dan harmonis untuk semua.

Penulis 1: Putri Aisyah Muhaymin

Penulis 2: Dr.Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd.M.H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun