Proses marketing dan selling adalah sebuah proses yang berbeda, dimana seseorang yang telah melakukan marketing sudah pasti melakukan selling. Sedangkan  orang yang melakukan selling belum tentu melakukan marketing.Â
Untuk itu pada artikel ini saya akan memberikan contoh dari usaha yang melakukan proses marketing dan Usaha yang melakukan proses Selling.Â
Contoh dari salah satu usaha yang melakukan proses marketing adalah Wardah.  Wardah merupakan salah satu brand kecantikan dari Indonesia,  yang mulai diperkenalkan sejak tahun 1995. Sedangkan salah satu contoh dari usaha yang melakukan proses selling adalah toko bangunan. Toko bangunan adalah toko  yang bergerak dibidang penjualan bahan-bahan material bangunan yang digunakan untuk tujuan konstruksi.Â
Mengapa wardah dikategorikan kedalam marketing dan toko bangunan dikategorikan kedalam selling?Â
Karena Wardah dan toko bangunan melakukan proses yang berbeda dalam usahanya. Adapun perbedaannya yaitu
1. Wardah
Wardah merupakan brand kecantikan Indonesia yang diproduksi oleh perusahaan besutan Nurhayati Subakat yaitu PT Paraghon Technology Innovation dengan tujuan menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi orang lain. Tujuan ini pernah disampaikan oleh ibu Nurhayati Subakat di Sindonews.com
Produk wardah sendiri telah mencapai lebih dari  400 jenis dari skincare hingga makeupmakeup. Harga dari produk wardah juga beragam dari belasan ribu hingga ratusan ribu.Â
Dalam proses usahanya wardah banyak menggunakan strategi promosi seperti iklan di TV ataupun media sosial dan menjadikan artis sebagai brand ambassador mereka seperti Sandra Dewi dan Dinda Hauw.Â
Berikut beberapa contoh promosi yang wardah lakukan dibeberapa media sosial
-instagram (https://instagram.com/wardahbeauty?utm_medium=copy_link)Â
-TwitterÂ
(https://twitter.com/wardahbeauty?t=Ig4wxnKkz4wXvmjc4VOwBQ&s=08)Â
2. Toko bangunan
Toko bangunan merupakan toko  yang bergerak dibidang penjualan bahan-bahan material bangunan yang digunakan untuk tujuan konstruksi. Toko bangunan banyak ditemui di banyak tempat, baik kota maupun desa. Toko bangunan memiliki tujuan memperoleh peluang keuntungan.Â
Adapun produk yang dijual ditoko bangunan diantaranya yaitu : semen, paku, cat, thinner, triplek, Â keramik, besi, pipa, dan lainnya.Â
Dalam prosesnya untuk memperoleh keuntungan dengan cepat biasanya toko bangunan menggunakan metode B2B (Bussines to Bussines) yaitu bekerjasama dengan tukang yang terlibat dalam proyek pembangunan.Â
Setiap toko bangunan pasti memiliki jasa pengiriman babarang menggunakan mobil, biasanya mereka memberikan biaya pengiriman tergantung seberapa jauh barang yang yang hendak dikirimnya.Â
untuk promosi, tidak semua toko bangunan melakukan promosi biasanya mereka hanya mengandalkan tempat jualan mereka, dimana toko bangunan selalu berada di tempat yang dekat dengan permukiman warga.Â
dari penjelasan diatas bisa dilihat bahwa toko bangunan merupakan salah satu jenis usaha selling.Â
Dengan adanya penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa marketing bertujuan untuk mengenalkan prodak secara luas, sedangkan selling bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari pembeli.Â
(Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen pemasaran yang diampuh oleh Bapak Dosen Miftahur Rahman Hakim, SEI. ME)Â
Disusun Oleh Kelompok 7
Nama :
Putri aisah fadhilla (19050101076)Â
Dwiyana Lestari (19050101101)Â
Nurliana (19050101116)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H