Mohon tunggu...
Putri Aidillah
Putri Aidillah Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalism Major

Study at Syarif Hidayatullah Jakarta University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanamkan Pendidikan Akhlak Muslim Bagi Anak Usia Dini

9 Oktober 2023   18:00 Diperbarui: 16 Oktober 2023   19:52 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 https://www.kibrispdr.org/detail-29/sholat-berjamaah-di-rumah-bersama-keluarga.html

Jadi pendidikan akhlak diartikan sebagai tempat memberikan latihan fisik dan mental yang dapat menghasilkan manusia yang mempunyai sikap religius tinggi untuk melaksanakan hak dan kewajiban serta tanggung jawab dalam lingkungan masyarakat sebagai makhluk ciptaan Allah. Pendidikan akhlak dalam Islam mengembangkan personalitas (kepribadian) sehingga tertanam tanggung jawab.

Ajaran tentang akhlak dalam Islam sangatlah penting sebagaimana ajaran tentang aqidah (keyakinan tauhid), ibadah, dan mu'amalah (kemasyarakatan). Nabi Akhir zaman, Muhammad saw, bahkan diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, Innama buitstu li-utamimma makarimal al-akhlak, sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak. Menyempurnakan akhlak manusia berarti meningkatkan akhlak yang sudah baik menjadi lebih baik dan membersihkan akhlak buruk agar hilang serta digantikan oleh akhlak yang mulia. Itulah kemuliaaan hidup manusia sebagai makhluk Allah yang utama. Betapa pentingnya membangun akhlak sehingga melekat dengan kerisalahan Nabi.

MENANAMKAN NILAI-NILAI KEIMANAN

Nilai merupakan suatu keharusan yang menjadi dasar bagi keputusan yang diambil oleh seseorang. Akhlak menurut Ibnu Miskawaih merupakan keadaan jiwa yang tertanam secara mendalam yang melahirkan tindakan dengan mudah tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Akhlak dalam ajaran islam mencakup dalam berbagai aspek, diantaranya ialah akhlak kepada Allah dan Rasul.

1. Mengajarkan Tauhid

Pada saat anak mulai bisa berbicara, hendaknya ajarkan kepadanya kalimat tauhid. Mengajarkan pendidikan tauhid kepada anak dengan tujuan agar terbentuk nilai keimanan anak, dapat mengenal dan meyakini bahwa Allah yang maha esa. Pendidikan tauhid wajib untuk diberikan kepada anak ketika ia kanak-kanak maupun remaja. 

Dalam hadis juga menerangkan, "Berikanlah kepada anak-anak kalian kalimat "La Ilaha Illa Allah" sebagai kalimat pertama, dan tuntunlah mereka dengan kalimat ini pula saat meninggal. Karena orang yang kalimat pertamanya adalah "La Ilaha Illa Allah", kemudian dia hidup seribu tahun, maka dia tidak akan ditanya tentang satu dosa pun." (HR. Baihaqi).

2. Memperkenalkan Halal dan Haram

Rasulullah SAW. menganjurkan untuk mengajarkan pendikan anak tentang halal dan haram kepada anak, walaupun anak tersebut belum mencapai pada usia baligh (taklif). Pada hadis juga menerangkan, "Hasan bin Ali ra. mengambil sebuah kurma sedekah lalu memasukkannya ke dalam mulutnya. Melihat hal itu, Nabi SAW. berkata kepadanya, 'Kh... Kh...' untuk mengeluarkan kurma itu dari mulutnya, kemudian beliau SAW.. bersabda, 'Apakah kamu tidak tahu bahwa kita tidak memakan barang sedekah?" (HR. Bukhari).

Ibnu Hajar al-'Asqalani mengatakan bahwa dari hadis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa mengambil tindakan tertentu agar memberikan pelajaran kepada anak kecil dari hal-hal yang membahayakan diperbolehkan, walaupun mereka belum mencapai umur usia baligh (taklif), dengan tujuan agar mereka nantinya menjadi tahu dan terbiasa.

3. Belajar Mensyukuri Karunia Allah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun