Mohon tunggu...
Putri Adi Setyaningrum
Putri Adi Setyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi / Universitas Nasional

Really like new things

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Citayam Fashion Week Panutan Model Saat Ini: Dulu dan Sekarang

1 Agustus 2022   11:31 Diperbarui: 1 Agustus 2022   11:43 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Viralnya Citayam Fashion Week ini memunculkan dampak positif yakni, ide kreatif para remaja dalam memadupadankan outfit untuk mengekspresikan diri dalam dunia fashion dan kreatifitas dalam membuat konten, sehingga muncul model-model baru dalam Citayam Fashion Week, Seperti Bonge, Jeje, Tegar, Roy, Kurma, Mami dan lainnya.

Selama ini fashion identik dengan barang mewah dan luar negeri. Perbedaan outfit yang terkesan nyeleneh atau bisa disebut "model jalanan" yang viral membuat peran media sosial turut aktif didalamnya. Awalnya, hanya ada tongkrongan di dekat starling, sekarang ada fashion di Zebra Cross. Hal ini merupakan masa mencari jati diri para remaja dengan mengeskpresikan dirinya dengan bergaya di Sudirman.

Dengan adanya fenomena ini, yang terlihat dalam wawancara remaja mengenakan outfit fantastis atau barang thrifting. Dalam dunia fashion itu tidak ada pakaian yang benar dan salah karena semuanya adalah bagian dari fashion.

Membuktikan bahwa fashion tidak hanya bisa dilakukan oleh kelas atas namun semua kalangan bisa mencobanya. Seolah-olah kalau fashion itu hanya identik dengan kalangan tertentu, kenapa sih? Nggakk..semua orang sama. Membuat gaya hidup baru, jadi tidak terpaku harus elit dengan alasan berada di Sudirman.

Penulis melihat, Citayam Fashion Week ini memiliki potensi bagus terlebih terdapat peran media yang menjadikannya tren hingga saat ini. Untuk yang tidak memiliki akun sosial media seperti instagram, tiktok alangkah baiknya untuk tetap tampil di akun sosial media milik temannya, yang bisa membuat manfaat jika konten yang dibuat memang bermanfaat.

Perlu peran dari semua elemen masyarakat, tidak hanya pemerintah saja untuk membuat Citayam Fashion Week ini mampu bersaing karena sudah menjadi sorotan dunia. Bagaimana cara agar membuat tren ini tidak hanya untuk sesaat namun konsisten dan mampu meningkatkan tren tersebut, bagaimanapun memulai sangat gampang dibandingkan untuk mempertahankan.

Pemerintah dapat memperhatikan Citayam Fashion Week dengan menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung.  Remaja yang terlibat didalamnya dirangkul, dipeluk, diarahkan kepada kegiatan yang positif dan baik.

Saran yang disampaikan Vintha Devina (model) dalam podcast di akun Youtube Deddy Corbuzier bersama Abdul Sofi Al'ail (trendsenter catwalk SCBD) mengatakan jika kedepannya akan ada baiknya, komunitas Citayam Fashion Week ini memulai dengan membuat schedule agenda setiap harinya, list kegiatan apa saja yang ingin dilakukan, jam berapa dan bersama siapa di tulis secara tersusun. Sehingga, terdapat misi sosial media, yang terlaksana. Misi sosial media sangat berperan aktif dan sayang jika tidak dimanfaatkan dengan baik, manfaatnya adalah dapat menjunjung kreatifitas mereka dalam hal fashion dan menyumbangkan ide-ide konten lainnya.

Pesan yang disampaikan dengan adanya Citayam Fashion Week adalah namanya sudah viral dengan ciri khas fashion dan berkegiatan positif, jadi jangan tiba-tiba membuat persepsi itu berubah menjadi negatif dengan perkumpulan tawuran, nakoba atau lainnya. Teruskan menjadi kegiatan yang positif dan bermanfaat tanpa merugikan orang lain. Dalam hal fashion jangan sampai gerakan ini terseret dalam konsumerisme dan hedonisme, yang melunturkan nilai-nilai Citayam Fashion Week berganti ajang pameran kekayaan.

 

*Putri Adi Setyaningrum, mahasiswa Program Studi Komunikasi UNAS 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun