Mohon tunggu...
Putri Permata
Putri Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030069 UIN Sunan Kalijaga

Mengabadikan kenangan dengan foto itu sangat berarti bagi Putri. Selain itu Putri juga sangat memperhatikan penampilannya. Putri suka sekali dengan kopi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Skena Culture: Gen Z dan Kekuatan Identitas Digital Masa Kini

12 Juni 2024   19:14 Diperbarui: 12 Juni 2024   19:18 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena skena culture di kalangan Gen Z adalah sebuah tren yang sedang populer di kalangan anak muda. Istilah "skena" sendiri merupakan singkatan dari Sua, cengKErama, dan kelaNA, yang merujuk pada kumpulan orang yang senang nongkrong sembari mengobrol dan berjalan-jalan bersama. Namun, perlu diingat bahwa istilah ini memiliki konotasi negatif bagi orang yang terlihat pick me dan mengusik orang lain .

Sebaiknya, keputusan untuk mengikuti fenomena skena culture di kalangan Gen Z seharusnya didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang tren tersebut. Meskipun fenomena ini sedang populer, perlu diingat bahwa istilah "skena" memiliki konotasi negatif bagi orang yang terlihat pick me dan mengusik orang lain. Oleh karena itu, sebaiknya setiap individu mempertimbangkan nilai-nilai dan dampak dari fenomena ini sebelum memutuskan untuk mengikutinya. 

Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa fenomena skena culture memiliki konotasi negatif di media sosial, karena cara intonasi yang disampaikan mengandung kata-kata negatif. Sebagian orang menganggap skena adalah sekumpulan orang yang mengkritik kalangan lain yang tidak sama dengan kalangannya sendir . Oleh karena itu, keputusan untuk mengikuti fenomena ini sebaiknya didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.Dengan demikian, sementara fenomena skena culture mungkin menarik bagi sebagian kalangan, penting untuk mempertimbangkan konotasi negatif yang melekat padanya sebelum memutuskan untuk mengikutinya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun