Mohon tunggu...
Putri Permata
Putri Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030069 UIN Sunan Kalijaga

Mengabadikan kenangan dengan foto itu sangat berarti bagi Putri. Selain itu Putri juga sangat memperhatikan penampilannya. Putri suka sekali dengan kopi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Tradisi Populer Ramadhan: Kue Nastar Menjadi Iconic di Hari Raya Idul Fitri

13 April 2024   12:05 Diperbarui: 13 April 2024   12:13 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest Topwisata.info

Hari raya idul fitri atau lebaran adalah puncak dari ibadah yang ditunaikan oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia. Tak heran jika moment lebaran seperti ini akan disambut dengan meriah dan antusiasme masyarakat yang tinggi dengan tradisi mereka masing-masing di setiap daerahnya. Contohnya seperti berkumpul dengan sanak saudara dan keluarga besar yang mudik ke kampung halaman, bersilaturahmi dengan tetangga, mengikuti takbiran di malam terakhir puasa, ziarah ke kubur kerabat yang sudah lebih dulu meninggal dunia, dan yang tidak boleh tertinggal adalah membuat kue lebaran. 

Bulan ramadhan adalah bulan suci yang dinanti-nanti oleh para umat muslim, karena pada bulan tersebut umat muslim akan berpuasa dari pagi hingga fajar maghrib tiba. Bulan ramdhan adalah bulan yang sangat istimewa bagi para umat muslim, karena bulan ini hanya terjadi 1 tahun sekali. Pada bulan ramadhan juga dapat menyatukan keluarga yang berjauhan. 

Hari raya lebaran di Indonesia sendiri identik dengan tradisi sajian makanan seperti kue kering, opor ayam, rendang, dan banyak lainnya. Tentunya akan semakin meriah jika makanan tersebut tersaji di meja makan. 

Kue kering yang akrab disebut Kue nastar sendiri adalah cemilan sangat populer saat bulan ramadhan, dan pelengkap selama hari raya lebaran. Kue kering tersebut biasanya disajikan di tempat yang indah dan rapi sebagai jamuan untuk para tamu yang akan datang bersilaturahmi. 

Kue nastar terbuat dari bahan-bahan kue pada umumnya, tetapi yang membuat istimewa adalah isian selai nanas didalamnya yang membuat cita rasa kue kering tersebur menjadi berbeda dari kue kering lainnya. Perpaduan rasa manis dari adonan kue kering dan rasa asam dari selai nanas, menjadikan rasa tersebut balance dan lezat. 

Tak jarang untuk menyambut bulan ramadhan agar lebih meriah, kue kering dibuat secara bersama-sama dengan keluarga atau tetangga, hal itu dapat mempererat hubungan sosial.

Kue kering di bulan ramadhan juga sering diberikan sebagai bingkisan kepada kerabat atau tetangga, dan biasa disebut dengan nama parsel.

Lalu apa yang menjadikan Kue nastar menjadi iconic di Bulan Ramadhan? Berikut alasannya

1. Sejarah terciptanya Kue Nastar

Pada masa kolonial Belanda, nastar pertama kali dikenal oleh orang Indonesia. Saat itu, nastar adalah kue yang disajikan untuk bangsawan dan disajikan pada perayaan penting. Pada awalnya, resep nastar berasal dari pie Belanda yang dibuat dalam loyang besar dengan isian selai stroberi, blueberry, atau apel. Belanda ingin membuat kue pie ini ketika mereka pertama kali datang ke nusantara. Namun, mereka kesulitan menemukan stroberi, blueberry, dan apel dengan tekstur kematangan yang mirip dengan buah yang dijual di Belanda. Sebagai alternatif, mereka mempertimbangkan untuk mengganti buah-buahan tersebut dengan nanas, buah yang mudah ditemukan di Indonesia. Selain lebih mudah ditemukan, rasa nanas yang asam, manis, dan segar cocok dengan rasa stroberi dan apel.

Orang Belanda pertama kali membuat nastar di Indonesia pada awal 1900-an. Pada awalnya, kue ini disebut "ananasblokjes", yang berarti "potongan nanas". Orang Indonesia kemudian mengubahnya menjadi "nastar", yang berarti "nanas tart" atau "tart nanas". Nastar semakin populer seiring waktu dan sekarang menjadi kue kering yang sangat terkenal di Indonesia.

2. Inovasi pembuatan Kue nastar

Dalam pembuatannya pun Kue nastar mengalami banyak modifikasi, mulai dari bentuk dan adonannya. Dengan bahan dasar terigu, mentega, dan telur, kue nastar dibentuk bulatan kecil agar mudah untuk dimakan.

Meskipun nastar memiliki sejarah dan nilai budaya yang kuat, namun tidak berarti kue ini tidak bisa berinovasi. Berbagai varian nastar telah dibuat dengan berbagai rasa yang berbeda, seperti diisi dengan selai coklat, kurma, dan lain sebagainya. Selain itu toping nya pun beragam, misalnya dihiasi parutan keju, cengkeh, dan choco chips.

3. Menjadi tradisi saat Ramadhan tiba

Tradisi menyajikan kue kering pada hari perayaan adalah sebuah tradisi yang awalnya dipopulerkan oleh Belanda. Dan kebiasaan tersebut menjadi sebuah tradisi di Indonesia hingga sekarang dengan menyuguhkan kue kering saat bulan Ramadhan.

Selama bertahun-tahun, nastar telah menjadi bagian dari kebiasaan Lebaran Indonesia dan disajikan sebagai salah satu hidangan kue kering di meja makan setiap kali Lebaran. Selain itu, nastar juga menjadi simbol kekuatan tradisi karena dapat diberikan sebagai hadiah kepada anggota keluarga, tetangga, dan anggota keluarga terdekat sebagai cara untuk menunjukkan rasa syukur dan berbagi.

Hingga kini, kepopuleran Kue Nastar masih menjadi tahta tertinggi dibandingkan dengan Kue kering lainnya di saat Bulan Ramadhan. Seperti kue putri salju, kue kastengel, kue semprit, dan masih banyak lainnya. 

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Kue Nastar adalah icon untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Dan Kue Nastar sendiri tidak akan dimakan oleh zaman, karena inovasi yang akan terjs berkembang disetiap zamannya. Kurang lengkap rasanya jika Lebaran bersama keluarga tercinta tanpa adanya Kue Nastar yang mendampingi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun