Bahkan melintas batas dunia materi ekonomi, dengan prinsip filosofis ini teori Akuntansi Syariah dapat memperkaya dirinya dengan memperluas disiplin ilmu selain ilmu ekonomi, seperti: sosiologi, psikologi, fenomenologi, antropologi, dan lain-lainnya.Â
Teleologikal memberikan pengertian bahwa akuntansi tidak hanya tentang menginformasikan untuk keputusan ekonomi, tetapi juga berupa pertanggung jawaban manusia terhadap tuhannya, sesama manusia dan juga dengan alam.Â
Prinsip ini menunjukkan jalan kepada manusia tentang tujuan akan hidupnya selama ini agar mendapat keseimbangan dalam hidupnya, Â yaitu kemenangan.Â
Kemenangan dapat diartikan sebagai sesuatu pencapaiyan yang sempurna yang nantinya akan kembali kepada yang menciptakannya dalam membawa sebuah amal yang baik nantinya untuk di pertanggung jawabkan dihadapan Tuhan. Teori Akuntansi Syariah memberikan petunjuk kepada manusia untuk menjalankan Akuntansi Syariah yang sesuai dengan syariat agama islam.Â
Dengan keimanan, teori pengetahuan dan praktik Akuntansi Syariah akan mampu menetralkan terciptanya sebuah ekonomi bisnis yang berakhlak baik sesuai dengan ketetapan al Qur'an. tindakan ini adalah realitas yang didalamnya terdapat jaringan kerja kuasa ilahi yang akan mengiring manusia untuk melakukan tindakan ekonomi bisnis yang sesuai dengan SunnatullahS.
Tujuan dari Akuntansi Syariah adalah menciptakan  akuntansi yang  bernilai etika dan dapat mempengaruhi prilaku para pengguna informasi agar dapat memahami betul tentang penting Akuntansi Syariah supaya dapat menuju ke arah terbentuknya kemajuan ekonomi islam yang ideal, nilai yang terkandung dalam Akuntansi Syariah adalah nilai yang sama dengan ketentuan yang ada dalam al Qur'an dan al Hadis, nilai humanis, emansipatoris, transendental, dan teleologika adalah sebagai acuan dalam membentuk Akuntansi Syariah.Â
Akuntansi Syariah tidak dapat dipahami melalui pendekatan yang bersifat menentang sistem perekonomian syariah, karena ia merupakan manajemen bisnis yang terkait dengan Tuhan, manusia dan alam.Â
Keterkaitannya dengan Tuhan, manusia dan alam ini dapat membedakan akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional, baik pada nilai yang terkandung di dalamnya maupun pada bentuk teori dan tujuan dasarnya.Â
Dalam pembahasan ini, manusia di libatkan sebagai Khalifah (pemimpin) yang membawa amanah Tuhan untuk menciptakan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam.Â
Pandangan dunia atas manusia sebagai khalifah membawa akibat tentang  penghambaan manusia terhadap Tuhan dan penghormatan manusia terhadap manusia lain dan alam. Pandangan ini sangat berbeda dengan pandangan dunia modern yang melihat manusia sebagai penguasa alam.Â
Pandangan dunia semacam ini membawa dampak  pada bentuk akuntansi modern yang melakukan perubahan pemikiran manusia dan eksploitasi manusia atas alam.Â