Kab. Pelalawan-Jumat, (27/11/2020)
Penyebaran Covid-19 di Indonesia kini sudah semakin meluas dengan cepat di daerah-daerah dan menimbulkan banyak korban yang terjangkit virus ini.Â
Selain memakan banyak korban, bencana Covid-19 ini juga menimbulkan berbagai dampak serius yang dapat merugikan hampir di setiap aspek kehidupan manusia.Â
Banyak masyarat Indonesia yang khawatir akibat pandemi saat ini terlebih masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan tidak jelas kapan akan berakhir. Akan tetapi, disetiap musibah yang terjadi selalu ada hikmah yang dapat diambil untuk selalu mensyukuri dan mencintai apa yang masih kita miliki saat ini.
Selain memakan banyak korban, pandemi covid-19 juga menimbulakan brbagai dampak seperti dibidang kesehatan, perekonomian, industri, pendidikan, perkebunan, penerbangan, bahkan sampai kepada UMKM.
Salah satu dampak akibat pandemi saat ini terdapat pada sektor perkebunan kelapa sawit. Saat pandemi terjadi ketidakstabilan harga pada kelapa sawit. Sebagaimana pendapat PS yang merupakan seorang petani kelapa sawit yang merasakan langsung dampak pandemi terhadap ekonomi keluarga dan perawatan perkebunan.
Saat dilakukannya wawancara, PS mengatakan terjadi pasang surut harga kelapa sawit di masa yang sama-sama kita rasakan kesulitannya. Pada awal tahun 2020 tepatnya pada bulan Januari dan februari harga kelapa sawit masih terbilang normal.Â
Pada bulan Januari harga kelapa sawit mencapai 1.300 per kilogramnya. Satu bulan setelahnya tepatnya pada bulan Februari terjadi peningkatan harga kelapa sawit sebanyak 200 per kilogramnya.Â
Sedangkan saat Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) menghampiri Indonesia di bulan Maret terjadi penurunan harga kelapa sawit yang pada bulan februari mencapai harga 1.500per kilogramnya menjadi 1.100 per kilogram nya.
Jelas penurunan harga kelapa sawit sangat berdampak terhadap ekonomi keluarga para petani terlebih banyaknya biaya yang harus dikelurkan petani untuk perawatan perkebunan dan upah para pekerja.Â
Dengan menurunnya harga kelapa sawit pada bulan Maret sangat berdampak bagi petani yang harus mengatur ulang keuangan agar tetap cukup untuk membiayai semua keperluan sekolah dan keluarga.
Beruntung harga kelapa sawit tidak terus menerus mengalami penurunan, sedikit demi sedikit harga kelapa sawit mengalami kenaikan yang membuat para petani merasa sangat bersyukur.
Pada bulan April sedikit demi sedikit harga kelapa sawit meningkat menjadi 1.200,00 per kilogramnya. Bulan selanjutnya tepatnya pada bulan Mei harga kelapa sawit menjadi 1.250,00 per kilogramnya. Dengan meningkatnya harga sawit membuat petani merasa lega dan dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya serta kebutuhan anaknya yang berkuliah di luar provinsi Riau. Pada bulan Juni dan Juli harga kelapa sawit mencapai nilai yang sama yaitu 1.400 per kilogramnya.
Seiring dengan berjalannya waktu ternyata harapan para petani terhadapat harga kelapa sawit tidak terus menerus mengalami peningkatan. Saat para petani  dan para pekeja perkebunan merasa harga sawit akan tetap stabil ternyata harga kelapa sawit mengalami penurunan pada bulan Agustus dan September.Â
Akibat penurunan harga tersebut membuat para petani harus lebih bersabar dan menyerahkan semuanya kepada Sang Pencipta, berharap masih dapat memenuhi semua kebutuhan ekonomi keluarga. Bulan Agustur dan September harga kelapa sawit mengalami penurunan menjadi 1.300 dan 1.350 per kilogramnya secara berurutan.
Petani kelapa sawit PS bersyukur karena pada bulan Oktober harga kembali meningkat dengan sangat drastis dari bulan lalu yang 1.350 per kilogramnya menjadi 1.600 per kilogramnya.Â
Tidak dapat disangka di masa pandemi yang sulit bagi semua orang akan tetapi bagi petani kelapa sawit terdapat hikmah dan berkat di balik semuanya. Sehingga sampai bulan November mencapai harga 1.650 per kilogramnya.
Menurut PS penurunan dan kenaikan harga kelapa sawit memang wajar terjadi dikarenakan beberapa faktor. Ia dan para petani lainnya berharap agar harga kelapa sawit tidak lagi mengalami kemerosotan agar harga kelapa sawit dapat stabil. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada sektor kelapa sawit juga mengalami penurunan akibat dampak dari pandemi Covid-19.
Berdasarkan paparan di atas, makan dapat disimpulkan bahwa dampak pandemi juga dirasakan oleh petani kelapa sawit. Beruntung harga kelapa sawit masih dapat pulih kembali.
Putri Rebecca Sidabutar
Mahasiswi Jurusan Kimia Universitas Negeri Medan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H