Sedangkan menurut website (Panti Jompo | HealthInAging.Org, 2020), nursing home (panti jompo) merupakan suatu lembaga yang sangat teratur dan memiliki kualitas yang sangat tinggi, serta memiliki kecanggihan dalam melakukan perawatan dan pengobatan kepada seseorang yang memiliki masalah pada kesehatan fisiknya ataupun masalah pada kesehatan mentalnya.
2.2 Penghuni atau Pengguna dari Nursing Home (Panti Jompo)
Berdasarkan website (Panti Jompo | HealthInAging.Org, 2020), nursing home (panti jompo) biasa dihuni oleh orang dewasa yang lebih tua (lanjut usia). Hampir setengah dari seluruh total penghuninya berusia 85 tahun atau lebih dan sedikit penghuni yang berusia dibawah 65 tahun. Sebagian besar penghuni berjenis kelamin perempuan dengan total persentase yaitu 72% dan sisanya berjenis kelamin laki - laki dengan persentase 28%.
2.3 Alasan Utama Tinggal di Nursing Home (Panti Jompo)
Berdasarkan website (Panti Jompo | HealthInAging.Org, 2020), alasan paling umum atau alasan utama para lansia tinggal di nursing home (panti jompo) adalah adanya ketidakmampuan dalam melakukan Activities of Daily Living (ADL). Lebih dari 80% penghuni nursing home (panti jompo) sekiranya membutuhkan 3 bantuan ADL atau lebih, misalnya seperti mandi dan berpakaian. Lalu, sekitar 90% penghuni yang sudah mampu berjalan membutuhkan pengawasan dan pendampingan.
Selain masalah kondisi fisik, kondisi mental juga masih banyak dialami oleh para lansia di nursing home (panti jompo), salah satunya yaitu penyakit demensia yang paling umum dialami dan memengaruhi sekitar 50-70% penghuni. Ditemukan lebih dari penghuni memiliki kesulitan dalam membuat keputusan pada kehidupan sehari - hari dan memiliki kesulitan dalam mengingat atau mengetahui keberadaan mereka dari waktu ke waktu.
Adapun dari seluruh total penghuni nursing home (panti jompo), terdapat penghuni yang memiliki masalah dalam perilakunya. Masalah dalam perilaku tersebut biasanya terdiri dari perilaku yang kasar secara verbal (fisik), menolak perawatan yang akan diberikan, dan melakukan perilaku yang tidak pantas di tempat umum. Selain itu, masalah komunikasi juga sering terjadi dan dirasakan oleh hampir setengah dari penghuni nursing home (panti jompo).
2.4 Lama Tinggal di Nursing Home (Panti Jompo)
Berdasarkan website (Panti Jompo | HealthInAging.Org, 2020), lama tinggal di nursing home (panti jompo) sangat bervariasi. Dari total seluruh penghuni, sekitar setengah dari total penghuni tinggal selama 1 tahun, sekitar 25% penghuni hanya tinggal selama 3 bulan atau kurang, dan sekitar 21% penghuni tinggal selama hampir 5 tahun. Banyak penghuni yang awalnya tinggal untuk sementara atau dengan waktu yang singkat dengan alasan untuk rehabilitasi atau perawatan terminal (akhir kehidupan).
2.5 Faktor Risiko Penerimaan di Nursing Home (Panti Jompo)
Menurut website (Panti Jompo | HealthInAging.Org, 2020), terdapat beberapa faktor risiko untuk masuk menjadi penghuni nursing home (panti jompo) yaitu:
- Usia. Bertambahnya usia dapat memperbesar peluang untuk bisa dirawat di nursing home (panti jompo), sekitar 15% penghuni yang berusia 85 tahun atau lebih tinggal di nursing home (panti jompo) dan hanya 1,1% penghuni yang berusia 65 - 74 tahun.
- Berpenghasilan rendah.
- Dukungan keluarga yang buruk. Terutama dalam kasus seorang lansia yang tidak memiliki pasangan atau anak.
- Aktivitas sosial yang rendah.
- Kesulitan fungsional atau kesulitan mental.
- Ras atau etnis. Orang - orang dengan ras / etnis kaukasia lebih memungkinkan untuk dirawat di nursing home (panti jompo).
- Sindrom geriatri. Seperti sering jatuh, kelemahan, demensia, dan lain - lain juga dapat meningkatkan risiko perawatan di nursing home (panti jompo).