Mohon tunggu...
Putri Zihan Nur Haryadi
Putri Zihan Nur Haryadi Mohon Tunggu... Guru - Institut Ummul Quro Al Islami Bogor

Hobi saya menari, berpuisi dan menulis, saya juga hobi menonton drakor : 0

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode dan Tujuan Pendidikan Menurut Ibnu Sina

14 Juli 2024   12:08 Diperbarui: 17 Juli 2024   16:54 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tujuan Pendidikan

Sesuai dengan kurikulum Ibnu Sina menyerahkan batasan tentang ajaran-ajaran pendidikan bahwa jangan mendahului pelajaran Al-Qur'an kepada siswa tetapi setelah tercapainya tingkat kematangan siswa, daya pikir dan jasmaniah yang mungkin akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diajarkan.

Menggabungkan antara pengajaran Al-Qur'an dengan huruf hijaiyah ialah menguatkan pemikiran pendidikan modern pada saat ini ialah dengan cara tercampur antara tersusun dan sistematis dalam membaca, mengajar dan menulis. Selanjutnya siswa diajarkan materi agama pada waktu tingkat dengan kematangan yang stabil dimana menurut adat kebiasaan hidup agama yang benar sudah terbuka dan terdapat di dalam jiwanya dan dapat terpengaruhi pada daya inderawi dan juga perasaannya.    

Selanjutnya terkait dengan kurikulum yang sederhana istilah ini diaplikasikan untuk di tunjukan kepada sejumlah mata pelajaran yang harus dilewati untuk tercapainya suatu gelar atau ijazah. Penjelasan ini sesuai dengan pandangan Crow dan Crow yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah rencana pengajaran yang berisi beberapa mata pelajaran yang tersusun secara sistematik yang diperlukan untuk dapat diselesaikan dalam suatu program pendidikan tertentu.

Rancangan Ibnu Sina tentang kurikulum yang didasari pada tingkat pertumbuhan usia siswa ialah usia 3 sampai 5 tahun dan 6 sampai 14 tahun. Untuk usia 3 sampai 5 tahun contohnya, menurut Ibnu Sina perlu disampaikan bahwa mata pelajaran kebersihan, olahraga, budi pekerti dan kesenian.

Pelajaran olah raga ialah untuk mengarahkan dan membina semua yang terkait dalam pertumbuhan fisik siswa dan penggunaan organ tubuh secara maksimal. Sedangkan kalau pelajaran budi pekerti ditujukan untuk memberikan bekal kepada siswa agar memiliki kebiasaan budi pekerti dalam pergaulan hidup sehari-hari. 

Selain itu dengan pendidikan kebersihan ditujukan agar siswa dapat memiliki kebiasaan mencintai kebersihan, dan dengan pendidikan seni suara dan kesenian yang diarahkan agar mendapatkan perasaan dalam mencintai dan mencapai daya khayalnya yang meningkat. Tentang mata pelajaran olahraga, Ibnu Sina mempunyai gagasan yang dapat memengaruhi gagasan dalam psikologisnya. 

Terhadap hubungan ini Ibnu Sina memaparkan ketentuan dalam berolahraga yang dapat diseimbangkan dengan peningkatan pertumbuhan usia siswa dan keterampilan yang dimilikinya.
Dari cara ini kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa apa saja diantara siswa yang harus diberikan pendidikan olah raga sederhana saja, dan yang apa saja siswa yang harus dilatih dalam berolah raga dengan lebih banyak lagi. 

Ibnu Sina  memperinci dengan lebih lanjut tentang apa saja olah raga yang memang di haruskan untuk diberi dukungan fisik yang kuat serta keterampilan dan apa saja olah raga yang lambat, ringan maupun sulit yang membutuhkan peralatan dan lain sebagainya.

Menurut pendapatnya semua jenis olah raga dapat diseimbangkan dengan keperluan untuk kehidupan siswa. Dari banyaknya olah raga, yang harus dimasukkan kedalam kurikulum atau rancangan mata pelajaran menurut Ibnu Sina adalah olah raga adu tenaga, seperti gulat, jalan cepat, memanah, melompat, mengendarai unta, dan lainnya.
Selain itu, Ibnu Sina menerangkan pula tentang olah raga yang khusus dan olah raga yang umum, dan juga olah raga yang dapat dilakukan oleh semua jenis kelamin dan usia. Selain itu, adapun pembelajaran dalam kebersihan Ibnu Sina menjelaskan bahwa pelajaran dalam hidup bersih dapat dimulai dari ketika anak tidur, makan, maupun mandi. Dengan cara ini, dapat diketahui mana saja anak yang dapat melakukan hidup sehat dan mana saja yang tampil kotor dan kurang sehat.

Adapun kurikulum untuk anak usia 6 sampai 14 tahun menurut pendapat Ibnu Sina adalah tentang mata pelajaran membaca, menghafal Al-Qur'an, pelajaran agama, syair, dan pelajaran olah raga. Menurut gagasan Ibnu Sina pelajaran membaca dan menghafal Al-Qur'an dapat bermanfaat untuk pelaksanaan ibadah yang membutuhkan bacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, juga untuk kesuksesan dalam mempelajari agama islam seperti pelajaran fikih, tauhid, tafsir, dan pelajaran lainnya yang sumber utamanya itu ialah Al-Qur'an.
Dari pada itu, pelajaran membaca dan menghafal Al-Qur'an dapat memberikan dukungan untuk kesuksesan dalam mempelajari dan memahami bahasa Arab, karena dengan mempelajari seluruh isi Al-Qur'an berarti ia telah menguasai ribuan kosakata bahasa Arab atau bahasa Al-Qur'an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun