Mohon tunggu...
Putri Zihan Nur Haryadi
Putri Zihan Nur Haryadi Mohon Tunggu... Guru - Institut Ummul Quro Al Islami Bogor

Hobi saya menari, berpuisi dan menulis, saya juga hobi menonton drakor : 0

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode dan Tujuan Pendidikan Menurut Ibnu Sina

14 Juli 2024   12:08 Diperbarui: 17 Juli 2024   16:54 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Selanjutnya penetapan pelajaran dalam membaca Al-Qur'an terlihat bersifat mendasar, dan lebih strategis dilihat dari segi pembinaan sebagai pribadi muslim sesuai yang diperlihatkan oleh Ibnu Sina sendiri. Kemudian dari pada itu, kurikulum untuk usia 14 tahun mata pelajaran diberikan kepada siswa sesuai dengan bakat dan minatnya.
Tentunya membutuhkan kesiap sediaan siswa. Artinya, kesiapan siswa untuk dapat menerima mata pelajaran dengan baik. Ibnu Sina mengharuskan kepada siswa untuk dapat menetapkan apa saja jenis mata pelajaran yang berhubungan dengan keahlian tertentu yang dapat berkembang lebih lanjut oleh siswa. Dengan mata pelajaran itu kemudian dibagi ke dalam mata pelajaran yang bersifat akademis dan realistis.

Mata pelajaran yang bersifat akademis yaitu ilmu tentang materi dan bentuk, wujud dan kehancuran, gerak dan perubahan, hewan, tumbuh-tumbuhan, kedokteran, kimia, astrologi yang menyeluruh termasuk kedalam ilmu-ilmu fisika. Dan juga ilmu mengenai ruang, bayangan, gerak dalam timbangan, cermin dan pandangan juga ilmu dalam memindahkan air secara menyeluruh dalam ilmu matematika.

Mata pelajaran yang bersifat realistis ialah ilmu akhlak yang menjadi kajian yaitu dalam pengurusan perilaku individu, ilmu pengurusan rumah tangga, yaitu ilmu yang membahas tentang hubungan suami dan istri, anak-anak, keuangan di dalam kehidupan berumah tangga dan juga ilmu politik yang membahas tentang bagaimana hubungan antara rakyat dan pemerintah, kota dengan kota, bangsa dan bangsa.

Selanjutnya mengenai pembahasan ilmu-ilmu yang bersifat realistis, Ibnu Sina juga menghubungkan dengan macam-macam pekerjaan dan tugas yang ada didalam kehidupan berumah tangga, masyarakat dan dunia pekerjaan atau profesi. Dengan ilmu yang bersifat realistis ini individu dapat ditolong dengan berusaha mencari rezeki dalam mewujudkan kesejahteraan hidupnya.

 1. Metode Pembelajaran  
Konsep metode pembelajaran Ibnu Sina terdiri dari contoh, pembahasan, latihan, dan penugasan metode Talchin, demonstrasi, pembiasaan, serta metode disiplin dan hukuman. Metode Tarkim wajib digunakan dalam pengajaran membaca Alquran. Mulailah dengan mendengarkan Al-Quran yang dibacakan kepada siswa sepotong demi sepotong.

Anak kemudian diminta mendengarkan dan membacanya secara perlahan dan berulang-ulang hingga akhirnya  hafal. Menurut Ibnu Sina, metode Tarchin ini juga dapat digunakan oleh para pendidik yang mencari bantuan  kepada siswa yang sudah mahir membimbing temannya yang masih  tertinggal. Metode ini dikenal dalam  pendidikan modern sebagai tutor sejawat dan dalam pendidikan modular.

2.  Metode demonstrasi.
Ibnu Sina mengatakan metode demonstrasi ini dapat digunakan untuk pembelajaran praktis, seperti pengajaran menulis. Ia mengatakan, jika  pendidik ingin menggunakan metode tersebut, sebaiknya mereka terlebih dahulu  mencontohkan penulisan aksara Hijaiyah di hadapan siswanya. Selanjutnya mintalah siswa mendengarkan pengucapan  huruf Hijaiyah menurut Mahraj, kemudian mendemonstrasikan cara menulis huruf tersebut.


Metode pembiasaan dan contohnya; Ibnu Sina berpendapat bahwa pembiasaan adalah  salah satu metode pengajaran yang paling efektif, khususnya dalam pendidikan akhlak. Cara ini biasanya dilakukan melalui sosialisasi dan contoh yang disesuaikan dengan perkembangan intelektual anak. Dikatakannya bahwa ``peniruan'' atau keteladanan yang baik dalam proses pendidikan anak di  usia dini sangat mempengaruhi kehidupannya.

3. Metode diskusi.
Metode ini dapat dilaksanakan dengan menyajikan pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada permasalahan. Permasalahan tersebut bisa berupa permasalahan yang kalian diskusikan dan selesaikan bersama-sama. Ibnu Sina menggunakan metode ini untuk menyampaikan pengetahuan  rasional dan teoritis.

Pengetahuan tentang model ini menyebar dengan cepat pada masa Ibnu Sina. Jika ilmu ini diajarkan dengan metode ceramah, maka  siswa akan sangat terhambat dalam memperoleh ilmu  tersebut.


4. Metode pelatihan.
Ibnu Sina  menggunakan metode ini dalam kegiatan pendidikannya. Mahasiswa kedokteran Ibnu Sina didorong untuk menggabungkan teori dan praktik. Artinya satu hari belajar teori di  kelas dan  hari berikutnya praktek teori  di rumah sakit atau puskesmas. Metode ini mempunyai keuntungan ganda selain membekali siswa dengan kemampuan yang lebih baik dalam bidang keilmuan.
Mewujudkan keterampilan kerja yang menciptakan kesejahteraan ekonomi. Dalam hal ini pendidik harus mempersiapkan peserta didik sebelum magang untuk memastikan bahwa magang  tidak merugikan pihak lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun