Guguak Malalo (9/2). Guguak malalo merupakan daerah yang subur, dan terkenal dengan hasil cengkehnya yang melimpah.Â
Namun permasalahan mulai muncul ketika ribuan tanaman cengkeh mati tanpa tahu penyebab dan pengendaliannya. Misteri dibalik kematian ribuan tanaman cengkeh yang ada di Guguak Malalo menjadi masalah utama yang tidak dapat dipecahkan selama bertahun-tahun.Â
Oleh karena itu, wali nagari Guguak Malalo yakni bapak Mulyadi, meminta secara langsung kepada anak KKN UNAND untuk memecahkan kasus tersebut.Â
Permintaan tersebut diterima oleh anak KKN UNAND, dengan Putri Rahmatika dari Departemen Proteksi Tanaman sebagai ketua pelaksana untuk memecahkan kasus tersebut.Â
Untuk mengetahui penyebab kematian tanaman cengkeh ini, dilakukan survey ke lapangan untuk melihat secara langsung penyakit yang menyerang tanaman cengkeh. Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu (04/02) yang bertempat di jorong Guguak.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, namun penyebab utama dari penyakit ini disebabkan oleh Jamur Akar Putih (JAP).
Dari hasil survey di lapangan, penyakit utama tanaman cengkeh yang paling banyak ditemukan adalah penyakit mati meranting.Gejala penyakit mati meranting di lapangan berupa rontoknya daun mulai dari pucuk pohon sampai semua daun rontok atau gugur secara keseluruhan, sehingga menyisakan cabang dan rantingnya saja.Â
Penyakit ini dapat menyerang tanaman cengkeh mulai dari umur 3 tahun sampai 10 tahun. Penyakit ini juga memperlihatkan tanda berupa jamur putih yang ditemukan pada pangkal dan akar pohon cengkeh. Kemudian jika batang dipotong akan terlihat jaringan pembuluh batang berubah warna menjadi hitam.
Berdasakan hasil temuan ini, pengendalian yang dapat disarankan kepada petani dan masyarakat umum adalah penggunaan pupuk hayati dari jamur Trichoderma sp.Â
Jamur Trichoderma sp merupakan jamur antagonis yang dapat menghambat pertumbuhan penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh jamur atau dikenal juga dengan Biofungisida.Â
Selain menjadi Biofungisida, jamur ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman, bahkan dapat memperbaiki struktur tanah. Untuk mendapatkan jamur Trichoderma sp ini, dilakukan kegiatan isolasi dari tanah perakaran bambu yang banyak ditemukan di daerah Guguak Malalo.
Hasil temuan ini akhirnya disepakati untuk disosialisasikan kepada petani dan masyarakat umum. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani dan masyarakat umum tentang tanda dan gejala penyakit mati meranting pada tanaman cengkeh.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada hari jumat (09/02) yang bertempat di surau pauah. Dalam sosialisasi ini, tidak hanya memperkenalkan penyebab penyakit mati meranting, akan tetapi juga demonstrasi pembuatan pupuk hayati dari jamur Trichoderma sp secara langsung kepada petani dan masyarakat umum.Â
Hal ini bertujuan agar petani dan masyarakat umum dapat membuat pupuk hayati dari jamur Trichoderma sp ini secara mandiri.
Kegiatan sosialisasi ini sangat banyak mendapat apresiasi, terutama dari petani dan masyarakat umum. Salah satu masyarakat umum yakni ibu Purnamasari menyampaikan bentuk apresiasinya dengan mengatakan bahwa "kegiatan sosialisasi ini sangat berarti bagi kami, karena informasi yang disampaikan baru pertama kali kami ketahui, dan juga kami baru tahu bahwa ada jenis jamur yang digunakan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman".Â
Tidak hanya itu, apresiasi juga datang dari wali jorong Duo Koto, yakni bapak Jonius yang menjelaskan bahwa beliau sangat mendukung kegiatan sosialisasi ini dan berterimakasih banyak kepada anak KKN UNAND yang sudah berhasil menyelenggarakan sosialisasi ini, karena dengan kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan informasi baru yang belum didapatkan oleh petani dan masyarakat umum sebelumnya.Â
Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan ini harus banyak dilakukan terutama untuk petani, agar meningkatkan mutu dan skill mereka dalam budi daya tanaman, sehingga akan berdampak pada peningkatan hasil produksi tanaman mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H