Mohon tunggu...
Putri rahamatika
Putri rahamatika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dari Departemen Proteksi Tanaman, Universitas Andalas

Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mambaro di Guguak Malalo: KKN Tematik Unand Ajak Petani Menggunakan Jamur Trichoderma Sp

11 Februari 2024   14:35 Diperbarui: 15 Februari 2024   15:20 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guguak Malalo (9/2). Guguak malalo merupakan daerah yang subur, dan terkenal dengan hasil cengkehnya yang melimpah. 

Namun permasalahan mulai muncul ketika ribuan tanaman cengkeh mati tanpa tahu penyebab dan pengendaliannya. Misteri dibalik kematian ribuan tanaman cengkeh yang ada di Guguak Malalo menjadi masalah utama yang tidak dapat dipecahkan selama bertahun-tahun. 

Oleh karena itu, wali nagari Guguak Malalo yakni bapak Mulyadi, meminta secara langsung kepada anak KKN UNAND untuk memecahkan kasus tersebut. 

Permintaan tersebut diterima oleh anak KKN UNAND, dengan Putri Rahmatika dari Departemen Proteksi Tanaman sebagai ketua pelaksana untuk memecahkan kasus tersebut. 

Untuk mengetahui penyebab kematian tanaman cengkeh ini, dilakukan survey ke lapangan untuk melihat secara langsung penyakit yang menyerang tanaman cengkeh. Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu (04/02) yang bertempat di jorong Guguak.

Sumber: Galeri Pribadi
Sumber: Galeri Pribadi
Dari hasil survey di lapangan, penyakit utama tanaman cengkeh yang paling banyak ditemukan adalah penyakit mati meranting. Penyakit ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, namun penyebab utama dari penyakit ini disebabkan oleh Jamur Akar Putih (JAP).

Sumber : Galeri Pribadi
Sumber : Galeri Pribadi
Gejala penyakit mati meranting di lapangan berupa rontoknya daun mulai dari pucuk pohon sampai semua daun rontok atau gugur secara keseluruhan, sehingga menyisakan cabang dan rantingnya saja. 

Penyakit ini dapat menyerang tanaman cengkeh mulai dari umur 3 tahun sampai 10 tahun. Penyakit ini juga memperlihatkan tanda berupa jamur putih yang ditemukan pada pangkal dan akar pohon cengkeh. Kemudian jika batang dipotong akan terlihat jaringan pembuluh batang berubah warna menjadi hitam.

Sumber: Galeri Pribadi
Sumber: Galeri Pribadi

Sumber : Galeri Pribadi
Sumber : Galeri Pribadi

Berdasakan hasil temuan ini, pengendalian yang dapat disarankan kepada petani dan masyarakat umum adalah penggunaan pupuk hayati dari jamur Trichoderma sp. 

Jamur Trichoderma sp merupakan jamur antagonis yang dapat menghambat pertumbuhan penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh jamur atau dikenal juga dengan Biofungisida. 

Selain menjadi Biofungisida, jamur ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman, bahkan dapat memperbaiki struktur tanah. Untuk mendapatkan jamur Trichoderma sp ini, dilakukan kegiatan isolasi dari tanah perakaran bambu yang banyak ditemukan di daerah Guguak Malalo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun