Retorika dakwah penting untuk membuat pesan dakwah atraktif, menarik, dan estetik, sebagai seni komunikasi verbal dan nonverbal. Tanpa retorika, dakwah kurang berkesan.
Retorika juga membuat ceramah berbobot, menggunakan bahasa baku, data, dan riset, sejalan dengan mad'u yang kritis dan rasional.
Selain itu, retorika menjadikan pesan dakwah informatif, persuasif, dan rekreatif, sehingga mudah diterima mad'u. Dai juga harus menerapkan pathos, logos, dan ethos, seperti yang diperkenalkan Aristoteles, untuk memperbaiki performa dan respons mad'u.
Retorika juga mempertimbangkan mad'u online, dengan komunikasi nonverbal melalui perangkat digital dan bahasa tubuh, baik tatap muka maupun tatap maya.
Dakwah perlu tahapan retorika: inventio, dispositio, elocutio, memoria, dan pronuntitio, yang dalam ilmu dakwah disebut teknik dakwah.
Dakwah retorika adalah dakwah yang hanya berisi retorika, untuk tujuan seperti prestasi politik dan gengsi sosial, yang menghilangkan ruh dakwah.
Dakwah adalah amanah dari langit dan ibadah ghair mahdhah yang berefek positif di dunia dan akhirat, dengan tujuan menggapai ridha Allah.
Jadi, retorika dakwah berbeda dengan dakwah retorika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H