Mohon tunggu...
Putri Ramadhani
Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA/ UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

berimajinasi semua hal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Normatif dan Yuridis Berkaitan dengan Sub Bab "Fastabiqul Khoirot"

10 Oktober 2023   16:06 Diperbarui: 10 Oktober 2023   16:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Terkait Analisis Yuridis : 

Analisis Yuridis : Kebaikan dan kebenaran memang harus dilombakan, selama ini dalam kompetisi yang lebih menonjol adalah sisi negatifnya, yaitu upaya untuk mencari dukungan yang lebih. dengan cara menerabas semua bentuk rambu-rambu, fatsun politik, prinsipnya yang penting saya menang, persoalan yang timbul akan dihitung nanti, saat ini yang penting saya unggul dan mendapat dukungan maksimal dari konstituen.

Persepsi demikian dalam politik sebagai sesuatu yang lumrah, tetapi jika ditinjau dari sudut etika dan budaya masyarakat kita, sangat jauh dan bahkan cenderung menyimpang. Maka ada semacam semboyan berpolitik yang santun, Amien Rais memberikan istilah dengan hight politik, dimana dalam berpolitik mengedepankan etika dan budi pekerti yang luhur sebagai garda terdepan. Sekalipun target akhirnya adalah dukungan yang seluas-luasanya dan sebanyak-banyaknya, tetapi tidak menghalalkan segala cara, bukan berprinsip "pokoke".

Niatan politik juga tidak hanya sekedar kekuasaan belaka, tetapi upaya untuk menegakkan moral dan etika, sehingga aplikasinya adalah kesantunan, taat asas dan semua prosedur maupun administrasi pemilu selalu ditaati, mekanisme pengambilan kebijakan politik dikedepankan selalu nilai-nilai demokratis dijunjung tinggi.

Karena sifat politik yang cenderung kepada kekuasaan, maka niatan-niatan yang tulus dalam berpolitik ditujukan untuk memperbaiki keadaan sosial yang menyimpang dari nilai-nilai luhur kemanusiaan yang beradab. Sebab jika niatan- niatan berpolitik berhenti pada pencapaian kekuasaan an sich akan berbahaya bagi hakikat amanat kekuasaan-amanat penderitaan rakyat.



Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah

UIN Raden Mas Said Surakarta 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun