Mohon tunggu...
Putri PuspitaSari
Putri PuspitaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STKIP PGRI TRENGGALEK

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prinsipp Percakapan dalam Ilmu Pragmatik

16 April 2023   14:19 Diperbarui: 16 April 2023   14:25 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyapa lawan bicara dengan sopan. Contoh: "Selamat pagi, Bapak/Saudara/i."

Menanyakan kabar atau keadaan lawan bicara dengan sopan. Contoh: "Bagaimana kabarnya hari ini?"

2. Prinsip Kesantunan Negatif:

          Prinsip kesantunan negatif adalah prinsip yang berkaitan dengan usaha pembicara untuk menghindari melakukan tindakan yang dapat merusak citra diri atau citra orang lain dalam percakapan. Prinsip ini mencakup penggunaan ungkapan yang menunjukkan sikap sopan, hormat, dan menghargai batas privasi atau hak-hak orang lain. Contoh prinsip kesantunan negatif antara lain:

Tidak menyela lawan bicara saat berbicara. Contoh: "Maaf, saya akan menunggu sampai Anda selesai berbicara."

Tidak mengkritik atau menghakimi lawan bicara secara langsung. Contoh: "Saya memahami apa yang Anda maksud, tetapi saya mempunyai pendapat yang berbeda."

Tidak menanyakan pertanyaan yang terlalu pribadi atau sensitif. Contoh: "Maaf, kalau pertanyaan saya kurang sopan, apakah Anda punya rencana untuk menikah?"

Prinsip kesantunan ini sangat penting dalam percakapan sehari-hari karena dapat menciptakan suasana yang harmonis dan saling menghormati antara pembicara dan lawan bicara.

C. Prinsip Implikatur

          Prinsip dalam pragmatik yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dengan memperhatikan aneka aspek situasi ujaran disebut prinsip Implikatur. Pengertian prinsip implikatur adalah salah satu prinsip dalam ilmu pragmatik yang dikemukakan oleh Paul Grice. Prinsip ini menyatakan bahwa dalam sebuah percakapan, makna yang disampaikan tidak hanya tergantung pada kata-kata yang digunakan, tetapi juga pada konteks dan situasi yang terjadi.

          Menurut Grice, ada dua jenis implikatur, yaitu implikatur konvensional dan implikatur percakapan. Implikatur konvensional terkait dengan makna kata atau kalimat secara langsung. Contohnya, kata "kucing" secara konvensional mengacu pada hewan berkaki empat dengan bulu yang halus dan memiliki ciri-ciri tertentu. Sementara itu, implikatur percakapan terkait dengan makna yang tersembunyi atau tersirat dalam percakapan dan tergantung pada konteks dan tujuan komunikatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun