Mohon tunggu...
Nature

Petaka Emas Hitam Mencederai Ekosistem Bahari

19 November 2018   16:04 Diperbarui: 19 November 2018   16:11 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Source : https://www.thehindu.com/sci-tech/energy-and-environment/oil-leak-destroys-mangroves-on-mumbai-coast/article5326829.ece)

Kasus Tumpahan Minyak Teluk Balikpapan

Tanggal 31 April 2018 terjadi pencemaran minyak di laut Balikpapan yang disebabkan oleh putusnya pipa bawah laut hingga terseret cukup jauh dari lokasi awal. Minyak mentah yang tumpah di Teluk Balikpapan sebanyak 40.000 barel atau sebesar 4000 ton. Menurut The International Tanker Owner Pollution Federation, tumpahan minyak di atas 700 ton termasuk kategori tingkat besar. 

    Kondisi Teluk Balikpapan sebelum (A) dan sesudah (b) terjadinya kasus tumpahan minyak(Source : Hasil analisis Citra Landsat 8 oleh LAPAN)
    Kondisi Teluk Balikpapan sebelum (A) dan sesudah (b) terjadinya kasus tumpahan minyak(Source : Hasil analisis Citra Landsat 8 oleh LAPAN)
   Luasan area terdampak diperkirakan mencapai 7.000 ha dengan panjang pantai terdampak di sisi Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Pasir Utara mencapai 60 km. Berdasarkan fakta lapangan ditemukan ekosistem terdampak berupa tanaman mangrove 34 ha di Kelurahan Kariangau RT 01 dan RT 02, sebanyak 6.000 tanaman mangrove dan 2.000 bibit mangrove di Kampung Atas Air Margasari, biota laut jenis kepiting mati di Pantai Banua Patra (KLHK, 2018).

Dampak tumpahan minyak terhadap ekosistem mangrove

(Source : https://www.thehindu.com/sci-tech/energy-and-environment/oil-leak-destroys-mangroves-on-mumbai-coast/article5326829.ece)
(Source : https://www.thehindu.com/sci-tech/energy-and-environment/oil-leak-destroys-mangroves-on-mumbai-coast/article5326829.ece)

Pencemaran minyak berpengaruh terhadap sistem perakaran mangrove yang berfungsi dalam pertukaran CO2 dan O2. Akar yang tertutup minyak menyebabkan kadar oksigen dalam akar berkurang. Jika minyak mengendap dalam waktu yang cukup lama akan terjadi pembusukan pada akar mangrove yang berakibat pada kematian tumbuhan mangrove. 

Tumpahan minyak juga akan menyebabkan kematian fauna-fauna yang hidup berasosiasi dengan hutan mangrove seperti moluska, kepiting, ikan, udang dan biota lainnya. Menurut Lee et al. (2013), ekosistem mangrove yang terkena tumpahan minyak akan mengalami kerusakan dan masa pemulihannya membutuhkan waktu yang sangat lama, karena minyak dapat terjebak dalam sedimen lebih dari 4 tahun

Sebelum menutup artikel di atas, yuk sempatkan menonton video di bawah ini !


Nah, sekarang kita sudah tau berbagai potensi tumpahnya emas hitam yang membawa malapetaka bagi ekosistem bahari. Sepanjang masih dilaksanakan berbagai proses eksplorasi minyak bumi di lepas pantai dan aktivitas konsumsi bahan bakar fosil, maka perairan Indonesia tidak akan lepas dari potensi terjadinya tumpahan minyak di laut. Pemerintah dirasa perlu untuk melakukan evaluasi pengelolaan aktivitas eksplorasi minyak lepas pantai berserta berbagai aktivitas transporasi laut yang berpotensi mencemari bahari. Pentingnya menyusun strategi penanggulangan pencemaran serta memperkuat ketetapan hukum terhadap kasus tumpahan minyak di laut,

Mari kita kawal bersama keberlanjutan ekosistem bahari Indonesia, sebagai warisan dari generasi ke generasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun