Aksi tersebut sangat banyak di bicarakan masyarakat maupun media sosial seperti facebook dengan nama pengguna Afif Wahyu Saputra, dengan mengunggah fotonya di ranah grub Kabar Salatiga, Selasa (25/7/2017). Di dalam unggahan foto tersebut terdapat gambar angkot yang di tempeli dengan sebuah pamflet berukuran cukup besar yang bertuliskan “aku ora seneng gojek”.
Akibat berkurangnya pemasukan tiap bulan, banyak supir angkutan umum yang tidak bisa menyetor kepada atasannya karena tidak ada pemasukan dan penumpang yang lebih memilih ojek online atau pun transportasi online lainnya.
Di dalam komentar facebook tersebut banyak menuai komentar kontra yang di lontarkan oleh netizen. Salah satu netizen mengatakan “mbien jaman pertama angkot ono, opo tukang becak karo tukang andong protes?” begitulah tulis Yohana Rineko salah satu pengguna facebook yang berkomentar seakan angkot juga harus mengikuti jaman.
Tetapi tidak sedikir juga para warganet yang mendukung adanya aksi para sopir angkot ini karena mereka merasa semua transportasi sama saja, hanya saja yang membedakan adalah cara pemesanannya.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa salatiga harus berkembang dengan seiring berjalannya jaman yang semakin lama akan semakin maju dan juga akan semakin pesat perubahannya, dan mereka berharap agar kota mereka tidak hanya berhenti pada satu transportasi saja.
Dari berbagai contoh di atas, berarti banyak yang menganggap bahwa hal tersebut dapat terjadi dengan adanya perkembangan jaman ini, lumrah adanya jika banyak beberapa warganet atau pun para pekerja yang tidak menggunakan media online seperti gojek, dan lainnya merasa sangat dirugikan.
Dari masalah yang ada di masyarakat, tentunya pasti akan ada solusi yang bisa mengatasi masalah tersebut. Begitu juga dengan adanya perkembangan teknologi ini. Pasti akan ada solusi di balik demonya supir supir angkot di salatiga.
Untuk pedagang yang tidak bisa memakai aplikasi online, dan pedagang yang di dekat tempat pekerjaan, dapat melakukan pengembangan menu menu yang menarik. Hal ini dapat mengundang para karyawan atau pekerja yang biasanya membeli makan online jadi lebih tertarik untuk membeli makanan makanan pedagang yang tidak memiliki aplikasi.
Kemudian untuk permasalahan transportasi online dan transportasi umum yang ada polemik demo. Mungkin untuk transportasi angkutan umum lebih bisa memodifikasi mobil dengan memberi nuansa yang terbaru atau nuansa yang hitz di jaman yang milenial ini seperti speaker yang di dalamnya terdapat music music terbaru yang trend di jamannya.
Dan juga untuk driver angkota bisa memodifikasi seragam atau penampilan yang lebih trendi atau gaul supaya para penumpang lebih nyaman dan asyik di dalam angkot.
Di dalam banyaknya kesulitan pasti ada banyak kemudahan yang muncul, seperti mudahnya pemesanan secara online, kemudian membeli kebutuhan apapun tidak harus datang di tempatnya langsunng. Bisa melalui ecommers atau transportasi online, dengan nyaman dan cepat akan sampai di tujuan dengan aman.