Mohon tunggu...
Putri SB Bara
Putri SB Bara Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suku Lio di Desa Renggarasi

31 Mei 2024   15:35 Diperbarui: 31 Mei 2024   17:06 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motif bintang (dok. pribadi)

Motif bintang (dok. pribadi)
Motif bintang (dok. pribadi)
7. Wati nata

Diantara wadah-wadah di atas ada yang dianyam dari daun pandan seperti tikar (te'e), tas besar (rombo) tas kecil (kepe), dan tas tempat sirih pinang (kepe nata). Adapula yang dianyam dari daun lontar seperti benga atau anabenga, wati dan wati nata.

Selain wadah-wadah anyaman tadi, penduduk desa Renggarasi juga membuat alat-alat tradisional buatan mereka sendiri untuk membantu pekerjaan mereka sehari-hari sebagai berikut:

1. Regu
Regu adalah alat yang terbuat dari kayu dan besi yang berbentuk seperti kuda-kudaan. Regu digunakan untuk memarut kelapa secara manual

Caranya:
Kelapa yang sudah dibersihkan sabutnya hingga tinggal tempurungnya saja kemudian dibelah dua lalu kita duduk pada bagian kayu sambil tangan kita memegang satu belahan kelapa kemudian bagian dalam yang ada daging kelapanya digosokkan pada bagian logam yang berbentuk seperti garpu bengkok.

Sketsa alat parut kelapa tradisional suku Lio (dok. pribadi)
Sketsa alat parut kelapa tradisional suku Lio (dok. pribadi)
2. Kaka
Kaka adalah alat yang digunakan untuk memecahkan cangkang kemiri. Kaka terbuat dari pangkal kulit daun pohon pinang (Mba'o) atau rotan yang dianyam sedemikian rupa sehingga ada bagian yang berbentuk seperti kepala dan harus pas dengan ukuran kemiri dan bagian ekor untuk pegangan. Setelah itu dipukulkan dengan keras pada batu yang permukaannya datar hingga cangkang kemiri terlepas.

Sketsa alat pemecah kemiri tradisional suku Lio (dok. pribadi)
Sketsa alat pemecah kemiri tradisional suku Lio (dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun