Adanya sistem otomasi perpustakaan sangat membantu perpustakaan sebagai badan pengawas perpustakaan perlu menerbitkan bibliografi nasional dan membuat indeks dari bahan pustaka. Penggunaan sistem otomasi perpustakaan dapat melalui software, salah satu jenis software yang dapat digunakan yaitu SLiMS (Senayan Library Management System).Â
Melalui SLiMS pustakawan dapat mengolah data bibliografi dan mengolah data indeks koleksi bahan pustaka dengan memanfaatkan fitur di dalamnya seperti OPAC, MODS dan JSON-LD format, RSS, OAI-PMH, Copy Cataloguing, Federated Search Engine, Sirkulasi Koleksi, Barcode dan QRCode (Agus). Setelah data diolah maka perpustakaan dapat menampilkan data melalui OPAC masing-masing perpustakaan agar informasi dari bahan pustaka tersebut dapat diakses masyarakat umum maupun pemustaka.
Selain sebagai badan pengawas di tahap role of information center, perpustakaan juga bertanggung jawab dalam hal publikasi dan pendistribusian informasi kepada pemustaka. Dalam hal ini perpustakaan juga dapat memanfaatkan beberapa layanan yang telah dipadukan dengan sistem informasi seperti layanan e-repository, layanan ini merupakan bentuk digital atau electronic dari layanan repositori. Layanan repositori sendiri merupakan layanan close acces yang berisi informasi yang terbitan suatu institusi8. Layanan ini dapat digunakan oleh anggotanya untuk mencari referensi penelitian, observasi, dan lain-lain8.Â
Melalui layanan e-repository perpustakaan dapat mempublikasikan informasi dengan cepat serta  memudahkan anggota institusi tersebut dalam mengakses informasi. Yang kedua yaitu layanan E-resource, layanan ini juga menyediakan koleksi dari perpustakaan yang telah dipublikasikan pustakawan dalam format digital, sehingga pemustaka dapat mengakses koleksi digital yang telah disediakan perpustakaan8. Salah satu bentuk dari E-resource yaitu E-Book.Â
Layanan berikutnya, merupakan layanan yang juga telah banyak dijumpai dan dapat diakses oleh siapapun, layanan ini bernama perpustakaan digital atau dapat disebut juga sebagai digital library. Melalui layanan ini, perpustakaan dapat mendistribusikan informasi dari koleksi cetaknya kepada masyarakat dalam bentuk digital8.
Namun dalam penerapan sistem informasi perpustakaan ini, perpustakaan perlu mempersiapkan berbagai hal agar dapat terlaksanakan dengan baik. Dimulai dari mempersiapkan SDM yang mumpuni untuk mengelola dan merawat segala sistem di perpustakaan termasuk menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti komputer, jaringan internet yang kuat dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Penggunaan sistem informasi di perpustakaan dapat mempermudah segala kegiatan di perpustakaan termasuk membantu mempermudah tugas dan tanggung jawab perpustakaan di siklus transfer informasi. Melalui sistem informasi, perpustakaan dapat mempublikasikan dan mendistribusikan berbagai informasi dengan cepat kepada masyarakat melalui layanan-layanan digital yang telah disediakan. Selain membantu tugas perpustakaan di siklus transfer informasi, sistem informasi juga dapat membsntu perpustakaan untuk lebih berkembang sesuai dengan eranya.
Â
Daftar Pustaka
1. Â Â Â Â Faturrahman M. Organisasi Informasi. UIN Sumatera Utara; 2020. https://www.google.co.id/books/edition/Informasi_dalam_Konteks_Sosial_Budaya_Ra/9xYaEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=jenis+jenis+informasi&printsec=frontcover