Mohon tunggu...
Humaniora

Manusia (Adam) Evolusi Kera ataukah Tidak ?

19 September 2015   21:31 Diperbarui: 19 September 2015   21:38 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.

 

Kera

Kera adalah salah satu jenis hewan yang memiliki bulu dikulitnya dan memiliki sifat kehewanan yaitu mengikuti insting dalam berperilaku, tidak memiliki kemampuan berpikir tapi memiliki insting. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan dia tidak bisa melakukan inovasi-inovasi, membuat ide/strategi, yang dimiliki hanya insting bagaimana dia bertahan hidup.

Sehingga manusia bukanlah kera dan kera bukanlah manusia, karena masing-masing memiliki identitas sendiri-sendiri.

 

Kesimpulan

Sehingga jikalau obyektif, maka akan ditemukan bahwa manusia bisa evolusi kera, bisa juga bukan. Tapi yang jelas manusia bukanlah kera, kera bukanlah manusia. butuh cukup alasan untuk menyetujui bahwa manusia adalah evolusi kera. Jikalau evolusi dapat merubah sampai tataran berpikir, berkehendak bebas dan berperasaan, maka bisa jadi manusia evolusi kera. Akan tetapi dalam teorinya Lamarck ataupun Charles Darwin hanya menyebutkan evolusi itu sebatas fisiknya saja, contohnya sebuah musang berenang di air kemudian berubah jadi buaya dan paus. Ini adalah realitas evolusi yang terjadi hanya sebatas fisiknya saja, tidak sampai merubah tataran jiwa mereka. seekor jerapah yang memanjangkan lehernya pun dia hanya sebatas merubah fisiknya saja, tidak sampai merubah unsur jiwanya (kemampuan berpikir, berkehendak bebas dan berperasaan), dan faktanya dia hingga sekarang tetap menggunakan insting dalam berperilaku. jikalau hewan/kera dapat berevolusi hingga jiwa mereka, maka harusnya hewan memperbaiki peradaban mereka, membuat inovasi, memikirkan strategi agar maju, dst. tapi faktanya tidak demikian, si hewan/kera tetap menggunakan instingnya dalam berperilaku, sehingga evolusi hewan hanya sebatas fisik saja. Karena hakekat manusia adalah berakal, memiliki kehendak bebas, dan memiliki perasaan, yang hewan/kera pun tidak bisa memiliki itu walaupun sudah berevolusi (musang-paus, jerapah, burung fik, dst). Maka dapat dipastikan manusia bukanlah evolusi dari hewan/kera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun