Katanya engkau di ujung ambara sana
Menciptakan sebuah cerita bertemakan manusia
Berawal dari kisah Adam dan Hawa
Berakhir dengan hancurnya alam semesta
Bukan hamba tak percaya
Empat ribu lebih agama membahasnya
Tak kunjung tuntas dalam pencahariannya
Kala perang dunia kedua, huru-hara terjadi dimana-mana
Berguguran iman para hamba diterpa malapetaka
Yang tersisa hanyalah cinta setia dan tutur do'a di dalamnya
Cinta dan malapetaka
Sebuah pasangan romansa yang engkau cipta untuk semesta
Seperti pada diri hamba yang pelupa
Dikala senang angkuhnya tiada tara
Dikala sedih tangis hamba tak kalah layaknya kasih pisah sebelum tua bersama
Mungkin engkau tersenyum beri isyarat ampunan agar hamba tetap menuju lembah  bernama Nirwana
Entah dari mana sosok mengerikan berbisik dan bertanya pada hamba
Memangnya tuhan ada?
Ada dan tiadanya sudah membuat hamba mabuk kepayang bagai terbang jauh di jumantara sana
Apakah di dalam solat lima waktu, hari Minggu, atau tempat ibadah lainnya?
Di sepertiga malam pun hamba bercengkrama dengannya
Apakah hamba mencari pahala atau takut dosa?
Ataukah sekedar mengejar bayang-bayang surga dan takut akan siksa nerakanya?
Pada akhirnya rasa cinta adalah jawaban dari semuanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H