Apa sih upacara sekaten itu?
Upacara Sekaten adalah rangkaian upacara yang memperingati hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW. campuran budaya jawa dan agama Islam yang pada masanya upacara ini sebagai sarana Islamisasi para mubaligh (wali songo).
Sekaten merupakan salah satu upacara tradisional yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ada beberapa pendapat mengenai pemaknaan sekaten:
1. Sekaten berasal dari kata sekati, yaitu nama dari dua perangkat gamelan pusaka Kraton Yogyakarta yang bernama Kanjeng Kyai Sekati.
2. Ada yang berpendapat sekaten barasal dari suka dan ati yang berarti suka ati atau senang hati.
3. Ada juga yang berpendapat bahwa sekaten berasal dari kata syahadatain (2 kalimat syahadat), yang isinya "laa ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadarrasulullah" (aku bersaksi baha tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)
Pada mulanya upaca tersebut dilakukan oleh raja-raja di Tanah Hindu dalam bentuk selametan atau sesaji untuk arwah para leluhur pada tiap tahunnya sebelum menjadi sarana dakwah para mubaligh (wali songo).
Alkisah, dahulu kala para raja Jawa selalu menyelenggaratakan selamatan yang dilaksanakan setiap tahun baru.Â
Upacara itu disebut rajawedha atau rajamedha, tujuannya agar Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan perlindungan dan keselamatan kepada raja, kerajaan, maupun seluruh rakyatnya.
Pada masa Kerajaan Pengging semasa pemerintahan Prabu Hajipamoso, kala itu di Kerajaan sedang dilanda wabah penyakit menular yang disebarkan oleh para makhluk halus tentara Bathari Durga yang bersemayam di hutan Krendhawahana.