Konferensi Nasional Pembebasan Perempuan Inggris pada 1970 menyatukan kedua aliran untuk menyerukan persamaan dalam pendidikan, kesempatan kerja, alat kontrasepsi gratis, penitipan anak sepanjang hari, dan akses aborsi sesuai kebutuhan.
Feminisme gelombang kedua dinilai hanya memperjuangkan perempuan kulit putih dan kaum heteroseksual saja sehingga pada akhirnya gerakan ini dikritisi oleh perempuan kulit hitam, penyuka sesama jenis, dan para pekerja perempuan yang di kemudian hari membentuk gerakan radikal.
Pada 1980-an akhir gerakan feminisme memasuki gelombang ketiga bersamaan dengan lahirnya aliran postfeminisme yang menimbulkan pro dan kontra.
Ya,, entah sampai kapan feminisme akan terus berkembang dengan berbagai gelombangnya sampai dihari ini tercatat bahwa gelombang feminisme sudah mencapai gelombang keempat. Meskipun banyak perdebatan dikalangan feminisme perlu diketahui bahwa dua gelombang inilah gerbong utama para feminisme bisa mendobrak budaya patriarki dan bisa membuktikan kepada dunia bahwa wanita juga memiliki peran penting dalam sebuah kehidupan.
Pada zaman dahulu ideologi feminisme sebenarnya sudah muncul hanya saja pergerakan yang dicatat oleh sejarah dimulai pada gerakan suffragette.
Dikutip dari History Dalam buku klasiknya Republic, Plato menganjurkan agar perempuan memiliki "kapasitas alami" yang setara dengan laki-laki untuk memerintah dan membela Yunani kuno. Namun tidak semua orang setuju dengan Plato. Sampai saat perempuan Romawi kuno melakukan protes besar-besaran terhadap Hukum Oppian yang membatasi akses perempuan terhadap emas dan barang-barang lainnya konsul Romawi Marcus Porcius Cato berpendapat, "Begitu mereka mulai menjadi setara dengan Anda mereka akan menjadi atasan Anda!" (Meskipun Cato khawatir, hukum tersebut dicabut.)
End
Sumber
Ali. (2016). Suffragette: Visualisasi Gerakan Feminis Gelombang Pertama. Diakses pada website: https://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/suffragette-visualisasi-gerakan-feminis-gelombang-pertama
Museum  of London. Who Where The Suffragette. Diakses pada website: https://www.museumoflondon.org.uk/museum-london/explore/who-were-suffragettes
History. (2024). Feminisme. Diakses pada website: https://www.history.com/topics/womens-history/feminism-womens-history