Gagasan merkantilis inilah yang kemudian Mendorong orang-orang Eropa untuk melakukan penjelajahan ke negara-negara lain atau bangsa-bangsa lain termasuk penjajahan ke negara Indonesia.
Namun, sistem merkantilis mengalami kemunduran di Inggris Raya pada pertengahan abad ke-18 ketika sekelompok ahli teori ekonomi baru dipimpin oleh Adam Smith menantang doktrin-doktrin mendasar merkantilis. Salah satu doktrin tersebut adalah keyakinan bahwa kekayaan dunia tetap konstan dan bahwa suatu negara hanya dapat meningkatkan kekayaannya dengan mengorbankan negara lain.Â
Kemudian bangsa Eropa tersadarkan lagi bahwa ada kesalahan fatal dalam sistem merkantilis, yaitu anggapan bahwa yang paling penting adalah uang bukan mesin uang. Munculnya kapitalisme industri atau revolusi industri mengikuti perubahan ini.
Meskipun demikian, merkantilisme berlanjut di negara-negara ekonomi yang kurang berkembang seperti Prusia dan Rusia yang memiliki basis manufaktur yang lebih muda.
3. Sistem Kapitalisme
Kapitalisme adalah salah satu jenis sistem produksi ekonomi dan distribusi sumber daya. Alih-alih merencanakan keputusan ekonomi melalui metode politik terpusat, seperti pada sosialisme atau feodalisme, perencanaan ekonomi di bawah kapitalisme terjadi melalui keputusan yang terdesentralisasi, kompetitif, dan sukarela.
Kapitalisme pada dasarnya adalah sistem ekonomi di mana alat produksi seperti pabrik, peralatan, mesin, bahan mentah, dll. Diorganisir oleh satu atau lebih pemilik bisnis yang juga dikenal sebagai kapitalis. Kapitalis kemudian mempekerjakan pekerja untuk mengoperasikan alat produksi dengan imbalan upah.
Seorang kapitalis memperoleh keuntungan tertinggi dengan menggunakan barang modal seperti mesin dan peralatan secara paling efisien sambil memproduksi barang atau jasa dengan nilai tertinggi. Sebaliknya, kapitalis menderita kerugian ketika sumber daya modal tidak digunakan secara efisien dan justru menghasilkan output yang kurang bernilai.
Kapitalisme juga adalah jenis pengaturan sosial yang relatif baru untuk memproduksi barang dalam suatu perekonomian sebagian besar muncul seiring dengan munculnya Revolusi Industri sekitar akhir abad ke-17.