Mohon tunggu...
Jamur Pena
Jamur Pena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Media hiburan berwawasan, agar bisa kenal lebih dekat bisa follow akun instagram @putranug__ .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kronologi Pergerakan Aktivis Feminis [2]

22 Juli 2024   07:24 Diperbarui: 22 Juli 2024   08:05 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lain cerita lagi ketika yang diberi nama itu rakyat biasa, nama yang diberi simple-simple misalnya Dedi, Dudi, Dodo, dudu, Dodi, dede, dan sebagainya. Itu nama-nama yang pernah saya temukan dikehidupan sehari-hari.

Di zaman feodalisme jika ada orangtua memberikan nama anaknya lebih daripada seharusnya atau statusnya maka biasanya si anak itu terkena kualat sakit-sakitan.

Di Indonesia sudah terbiasa jika ada anak diberi nama terus sakit-sakitan kemudian ganti nama, hal itu karena namanya dianggap terlalu bombastis untuk ukuran statusnya atau kastanya.

Dulu di zaman revolusi ada seorang pahlawan nasional yang dilahirkan bernama Muhammad Siddiq, tapi karena sakit-sakitan maka namanya diganti menjadi Urib Sumoharjo dan ternyata memang benar di masa belakangan beliau berpindah agama.

Jadi nama itu harus disesuaikan Dengan kondisi aslinya, jika statusnya tidak bagus maka namanya tidak boleh terlalu bagus. Begitupun jika statusnya bagus, jangan sampai diberikan nama yang jelek.

Sistem feodal terus Mengakar bahkan masuk sampai spiritual, ramalan, religius, dan lain-lain. Akan tetapi, bangsa Eropa belakangan sadar bahwa sistem feodal itu bukan yang terbaik untuk menjadi alat pengukur kekayaan. Mereka sadar bahwa ada yang lebih penting dan lebih berharga daripada tanah yaitu uang. Dari sinilah muncul sistem Merchantilisme Atau Merkantilisme.

2. Sistem Merkantilisme

Merkantilisme secara bertahap menggantikan sistem ekonomi feodal di Eropa Barat dan menjadi sistem perdagangan ekonomi utama selama abad ke-16 hingga ke-18.

Istilah Merkantilisme berasal dari kata bahasa Inggris merchant yang berarti pedagang. Artinya adalah sistem merkantilis adalah teori ekonomi yang menekankan pentingnya perdagangan luar negeri untuk memperoleh kekayaan negara melalui surplus perdagangan dalam bentuk emas atau perak. Ini melibatkan kebijakan yang mendorong ekspor dan mengatur impor untuk memastikan keseimbangan perdagangan yang menguntungkan.

Inti dari sistem merkantilis adalah memaksimalkan ekspor dan meminimalkan impor. Sebab penganut sistem ini percaya bahwa kesejahteraan suatu negara ditentukan oleh berapa banyak aset yang disimpan serta besarnya perdagangan yang dilakukan.

Sistem merkantilis berjalan dengan skema dimana kerajaan disebut sebagai "Mother Country" atau negara induk. Negara induk ini akan mengontrol semua perdagangan di koloni atau wilayah yang mereka duduki. Dalam hal ini, koloni dilarang untuk berdagang dengan koloni lain atau kerajaan lain, yang intinya negara induk melakukan monopoli perdagangan bagi daerah koloninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun