Mohon tunggu...
Putra Mirhanto
Putra Mirhanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi saya sekarang adalah mahasiswa stai sadra

Saya adalah mahasiswa stai sadra dari jurusan iat(ilmu tafsir al-quran)di sini saya akan membagi ilmu pengetahuan saya,yang saya dapatkan selama belajar di sini

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Makna keibuan dalam kajian filsafat

3 Januari 2025   11:25 Diperbarui: 3 Januari 2025   11:23 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat keibuan. Com

A.Keibuan dalam paradigma ontologi

Ontologi adalah cabang ilmu filsafat yang membahas tentang hakikat eksistensi dari realitas yang ada. Kehadiran sosok seorang ibu seperti lilin yang rela membakar dirinya demi mementingkan eksistensi anakmya dari pada eksistensi dirinya sendiri, sebab seorang ibu akan memohon kepada matahari agar panas terik tidak menyentuh anaknya, seorang ibu akan membujuk bulan untuk  bersinar terang mengusir gelap yang menakuti anaknya, seorang ibu akan mengundang rombongan bintang untuk menghibur anaknya, dan seorang ibu akan memberikan tangannya kepada harimau agar anaknya dihindari dari taring yang buas. Maka dari itu, tidak ada seorang ibu yang egois dan tidak perduli terhadap anaknya.

Contohnya, sebagian dari kita pernah melihat kasus ketika ada seorang ibu dan anak yang kelaparan, tetapi hanya ada satu roti yang tersisa di rumah mereka yang bisa mereka makan, maka ibu tersebut akan memberikan roti itu kepada anaknya dan menyuruh anak itu memakannya sampai kenyang, walaupun beliau dalam keadaan kelaparan, tetapi ia terus membendungnya sampai anaknya kenyang.

Jadi dari contoh tersebut kita dapat mengetahui bahwa begitu besar pengorbanan seorang ibu, sehingga keibuan menjadi suatu bukti yang nyata dan konkrit bahwa seorang manusia dapat melampaui keegoisannya dan melawan nafsunya demi keselamatan, ketentraman, kebahagiaan dan kesejahteraan orang lain.  Kehadiran seorang ibu adalah sesuatu yang sangat penting bagi seorang anak, karena seorang ibu tidak hanya berperan untuk memenuhi kebutuhan materi seorang anak tetapi yang bersifat transenden.

Contohnya, untuk menciptakan spritualitas dan sifat seorang anak menjadi baik dapat dilakukan melalui pendidikan yang diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya, karena seorang ibu merupakan madrasah pertama bagi anaknya, supaya kelak anak tersebut bisa menerapkan eksistensinya sebagai manusia yaitu, hewan yang berpikir. Ketika seorang ibu tidak memberinya pendidikan dengan baik kepada anaknya, maka akal anak tersebut otomatis tidak berfungsi dengan baik dan perilakunya pun akan liar seperti  hewan.

B.Ibu adalah Intan Permata Tak Ternilai

Dalam ranah moral keibuan terletak pada kasih sayang dan dedikasi, fitrah seorang ibu yang tulus dan ikhlas merawat, menjaga, dan mendidik anaknya tanpa mengharapkan pamrih dan imbalan apapun. Seorang ibu seperti pelita di malam hari bagi sang buah hati. Seorang  ibu adalah  salah satu sosok tempat untuk mengadu dan berlindung bagi anaknya pada saat merasa takut dan sedih. Keikhlasan seorang ibu kepada sang buah hati telah termanifestasi di dalam doa-doa yang ia mohonkan tanpa henti kepada sang ilahi, untuk kesuksesan, keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat bagi sang buah hati.

Jasa seorang ibu kepada sang buah hati amatlah banyak, bahkan tak bisa dihitung dengan jari,  tak bisa diukur dengan dengan materi, dan sangatlah luas melampaui dunia ini. Maka dari itu, Allh Swt. memerintahkan kita untuk berbakti kepada ibu kita, yang telah dijelaskan dalam surah Al-Lukman ayat 14 yang berbunyi:

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."

Ayat tersebut menjelaskan bahwa hendaklah kita berbakti kepada kedua orang tua, karena adanya kita di dunia ini karena orang tua kita, terutama ibu kita yang sudah mengandung kita selama kurang atau lebih 9 bulan dan melahirkan yang di mana pada saat itu ia mempertaruhkan nyawanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun