Aku tatap potretmu di tengah deras hujan
perlahan tinta pelukis wajahmu pudar
terbawa oleh tetesan-tetesan hujan
mengalir putih, merah, biru, dan  semuanya bersatu
lalu menghilang entah kemana
Hati yang pecah berkeping-keping
terguyur deras hujan semakin perih
sementara asmara dan cinta pun memudar
terbawa rintik-rintik hujan air mata
bersama dengan tinta di potretmu
Kini tinggalah aku termenung
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!